Dinkes Kepri Beri Peringatan Penderita HIV/AIDS Capai 14.500 Orang

Nusantaratv.com - 02 Desember 2022

Kepala Dinkes Kepri Muhammad Bisri (Nikolas Panama)
Kepala Dinkes Kepri Muhammad Bisri (Nikolas Panama)

Penulis: Habieb Febriansyah

Nusantaratv.com - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau memberi peringatan terkait jumlah orang yang terinfeksi virus perusak sistem kekebalan tubuh, HIV/AIDS sejak tahun 2018 sampai sekarang mencapai sekitar 14.500 orang.

Kepala Dinkes Kepri Muhammad Bisri di Tanjungpinang, Jumat, mengatakan total jumlah orang yang terinfeksi HIV sejak tahun 2018 sampai sekarang mencapai 12.923 orang, sedangkan penderita AIDS sebanyak 1.572 orang.

Ia merinci total jumlah warga Kepri yang tertular HIV pada tahun 2018 sebanyak 9.461 orang. Kasus baru HIV pada saat itu mencapai 1.088 orang. Jumlah kasus baru tahun 2019 sebanyak 887 orang, tahun 2021 sebanyak 795 orang dan Januari-November 2022 sebanyak 672 orang.

Sementara total jumlah kasus AIDS di Kepri tahun 2018 sebanyak 578 orang setelah bertambah 287 orang. Kasus baru AIDS tahun 2019 meningkatkan menjadi 420 orang, sedangkan tahun 2020 sebanyak 320 orang, tahun 2021 sebanyak 181 orang, dan tahun 2022 menjadi 112 orang.

Orang dengan HIV/AIDS yang masih hidup 6.784 orang.

"Dari data periode 2018-2022 terlihat lebih dari 50 persen sudah meninggal dunia," ujarnya.

Bisri mengemukakan penanganan HIV/AIDS diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV/AIDS

Target capaian pemeriksaan HIV di Kepri Januari-Oktober 2022 untuk kelompok homo sebanyak 3.209 orang, namun hanya tercapai 1.109 orang atau 43 persen, sedangkan pemeriksaan terhadap kelompok waria sebanyak 173 orang tercapai 100 persen.

Target capaian pemeriksaan kesehatan terhadap wanita pekerja seks mencapai 3.209 orang, tercapai 1.109 orang atau 35 persen, sementara target pemeriksaan terhadap pengguna napza suntik sebanyak 182 orang hanya tercapai 20 orang.

"Target capaian pemeriksaan kesehatan terhadap pasangan orang dalam HIV/AIDS target 2.116 orang, tercapai 29 orang," ucapnya.

Bisri mengatakan penularan HIV/AIDS tidak semudah COVID-19. Penularan HIV/AIDS berhubungan dengan moral dan gaya hidup.

Untuk menangkal HIV/AIDS harus dimulai dari diri sendiri. Iman dan takwa kepada Allah merupakan benteng untuk mencegah diri dari perbuatan asusila seperti gonta-ganti pasangan untuk berhubungan intim.

"Penguatan ketahanan keluarga juga benteng mencegah HIV/AIDS," ucapnya.

Bila kedua cara tidak dapat dilaksanakan, maka jalan terburuk yang harus dilakukan menggunakan "pengaman" saat berhubungan intim sebagai bentuk tanggung jawab mencegah penularan HIV/AIDS.

"Kami tidak anjuran untuk melakukan hal negatif atau tidak baik, namun jika itu terpaksa dilakukan wajib menggunakan 'pengaman'," katanya.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close