Nusantaratv.com - Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Sulawesi Selatan, sudah melakukan tujuh inovasi guna memperkaya literasi masyarakat dengan berbagai sektor pendukung dalam meningkatkan minat baca.
Sedikitnya tujuh inovasi dilahirkan Dinas Perpustakaan Kota Makassar sejak terbentuk menjadi salah satu Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) di Kota Makassar.
"Bahkan inovasi telah ada sebelum Dinas Perpustakaan menjadi SKPD seperti sekarang, kami yang dulu masih gabung di Badan Arsip sebagai Bidang Perpustakaan telah mengeluarkan satu inovasi di 2016 yaitu Dongkel atau Dongeng Keliling," ungkap
Pustakawan Dinas Perpustakaan Makassar Tulus Wulan Juni di Makassar, Jumat.
Tulus mengemukakan bahwa setiap inovasi yang dilahirkan memiliki masa proses penyempurnaan selama satu tahun sebelum diturunkan menjadi sebuah program di lapangan.
Menurut dia, inovasi juga lahir karena dipicu oleh kompetisi inovasi dari Kemenpan RB yang dimulai pada 2015. Sehingga tahun 2017, inovasi Dongkel with Mobile Labrary diikutkan pada kompetisi inovasi dan berhasil lolos sampai 45 inovasi terbaik tingkat nasional.
"Kita coba-coba di 2017 ikut kompetisi inovasi dan ternyata masuk nominasi," katanya.
Sejak menjadi Dinas Perpustakaan di tahun 2016, Tulus mengemukakan bahwa pihaknya mulai fokus dengan mulai menerapkan beberapa inovasi, meski sebenarnya inovasi itu sudah kita rancang sebelum jadi dinas.
Adapun inovasi yang dilahirkan Dinas Perpustakaan di setiap tahunnya yaitu Dongeng Keliling (Dongkel) 2017, Kartu Perpustakaan SKPD 2018, Sentuh Pustaka dan Magang Mandiri 2019, Dong Kelor 2020, dan Ga'de-Ga'de Pustaka di 2021.
Munculnya COVID-19 di tahun 2020 juga berimbas pada inovasi Dinas Perpustakaan, namun krisis kesehatan tersebut disulap menjadi sebuah kesempatan melahirkan inovasi yang lebih dinamis terhadap keadaan saat ini
Kemudian lahirlah inovasi Dong Kelor (dongeng keliling daring dari rumah) yang disiarkan melalui Youtube dan Instagram saat itu.
Alhasil, inovasi Dong Kelor menjadi Top 21 inovasi dalam penanganan COVID-19 mengalahkan ribuan inovasi di masa pandemi serta mengukir prestasi sebagai satu-satunya inovasi yang lolos masuk Top 21 se Indonesia Timur.
"Kemudian dipilih 10 untuk naskahnya dimuat di Paris, jadi naskah dan materi Dong Kelor itu telah sampai ke Paris," ungkap Tulus.
Pria paruh baya ini juga membuat satu inovasi di tahun 2022 dalam meningkatkan minat literasi di kalangan pelajar sekolah melalui perpustakaan, yaitu Pasti Pas atau pendampingan perpustakaan lima hari persiapan akreditasi sekolah.
"Program Pasti Pas kita uji coba, ternyata banyak yang berminat. Sebelumnya kita hanya menargetkan akreditasi setiap tahun 10 sekolah, namun yang mengusulkan ada 17 sekolah dari 40 yang kami dampingi," ungkap Tulus.
Saat ini, Dinas Perpustakaan Makassar terus berinovasi guna menarik minat baca di kalangan masyarakat, khususnya anak-anak, apalagi di tengah perkembangan teknologi digital seperti sekarang.(Ant)