Nusantaratv.com - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan dari Januari hingga Desember 2022 mencatat 764 kasus deman berdarah dengue atau DBD, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan angka kasus sepanjang tahun 2021 yang tercatat sebanyak 201 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Diauddin di Kota Banjarmasin, Jumat, menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2022 kasus DBD paling banyak ditemukan di wilayah Kabupaten Banjar dari Kota Banjabaru.
Menurut dia, jumlah kasus DBD di Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru selama 2022 masing-masing 105 kasus dan 167 kasus.
"Pada bulan Desember 2022 ini saja tercatat di Kabupaten Banjar ada sebanyak 11 kasus dan di Kota Banjabaru ada sebanyak 16 kasus (DBD)," katanya.
Jumlah penderita DBD yang meninggal di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan selama tahun 2022 tercatat enam orang, masing-masing dua orang dari Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Tapin.
Diauddin menyampaikan bahwa selama tahun 2022 kasus penularan DBD di Kalimantan Selatan meningkat pada bulan Juli, Agustus, September, dan Oktober. Angka kasus penularan DBD pada bulan-bulan itu tercatat melampaui 100.
Setelah sempat menurun, Diauddin mengatakan, angka kasus DBD di Kalimantan Selatan kembali meningkat dengan jumlah kasus 100 lebih pada Desember 2022.
Ia menambahkan, selama Desember 2022 penularan DBD terjadi di 13 kabupaten dan kota. "Semua kabupaten/kota tidak ada yang nihil kasus," katanya.
Dia mengimbau warga menggiatkan upaya pemberantasan sarang nyamuk untuk meminimalkan risiko penularan penyakit demam berdarah.
Upaya pemberantasan sarang nyamuk meliputi kegiatan menguras/membersihkan tempat tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas, serta mencegah perkembangbiakan nyamuk dengan menaburkan larvasida di tempat penampungan air.
Diauddin mengimbau warga segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan jika mengalami gejala DBD seperti demam, sakit kepala berat, nyeri otot, dan ruam kulit.
"Jika ada gejala terkena DBD, segera bawa ke tempat pelayanan kesehatan, jangan terlambat," katanya.(Ant)