Nusantaratv.com - Bayi berusia 2 tahun 7 bulan di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya tewas dianiaya hingga jasadnya diduga dikubur ayahnya inisial RS di dalam rumah. Kabar ini mengagetkan ibu korban lantaran selama ini mengira anaknya dititipkan ke neneknya.
"Saya kurang tahu bagaimana anak saya meninggal. Tahu-tahunya saya dihubungi pihak kepolisian hari Rabu (26/4/2023) siang bahwa anak saya sudah meninggal, kaget juga," ujar ibu korban, Putri, Jumat (28/4/2023).
Putri mengatakan mulanya dia dihubungi mantan mertuanya dengan maksud menjaga anaknya. Dia pun membawa anaknya ke rumah neneknya pada Desember 2022 lalu.
"Jadi, awalnya neneknya (mantan mertua) telepon agar anak saya dibawa ke Seget, akhirnya saya bawa. Kami awalnya tidak tahu kalau ada bapak anak saya, tahu-tahunya anak saya sudah di bapaknya," ujarnya.
Putri mengaku anaknya dalam perawatannya hingga usia 2 tahun. Bayinya baru bertemu dengan RS saat akhir tahun 2022 lalu.
"Kalau tahu kemarin bapaknya yang ambil, pasti tidak kami serahkan. Karena setahu kami, tinggal sama neneknya. Jadi kami serahkan," sesal Putri.
Putri pun kesulitan menemui anaknya kembali gegara mantan suaminya menutup diri akan keberadaan anaknya. Hingga belakangan dia syok ketika mendapat informasi dari kepolisian jika anaknya meninggal.
"Kami sudah dipanggil sebagai saksi, kemudian di suruh pulang dulu, nanti kalau mayatnya sudah ditemukan nanti dipanggil lagi," tuturnya.
Sebelumnya, Kapolres Sorong AKBP Yohanes Agustiandru mengatakan kasus pembunuhan ini terungkap setelah menerima laporan dari keluarga korban. Hal ini setelah ibu korban kesulitan menemui anaknya yang dalam pengawasan mantan suaminya.
"Mantan istri mendesak pelaku kemudian melaporkan ke kantor polisi. Dan pelaku diinterogasi sehingga mengakui bahwa telah melakukan kekerasan kepada anak sehingga mengakibatkan meninggal dunia," papar Yohanes.
Peristiwa ini terjadi di Kampung Wamenagu, Distrik Seget, Kabupaten Sorong pada Selasa (4/4/2023). Pelaku menganiaya bayinya hingga tewas dengan alasan anaknya rewel, mengutip Detikcom.
"Karena panik sehingga ayah korban memakamkan anaknya tersebut di ruang tamu rumahnya. Di mana ayahnya menggali tanah, lalu dikubur dan ditutup lagi dengan papan kayu," jelasnya.
Yohanes mengatakan kasus ini masih dalam penyelidikan. Pihaknya juga baru akan mengecek keberadaan jasad korban yang diduga dikubur pelaku.
"Kita akan lebih memastikan lagi bersama dengan dokter forensik untuk menggali makam untuk mengambil jenazah dan dilakukan autopsi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kematian," tandasnya.