Dikira Bunuh Diri, Wanita Sulsel Kabur dari Rumah Gara-gara Dilecehkan Kuli Bangunan

Nusantaratv.com - 22 Mei 2023

Ilustrasi. (Net)
Ilustrasi. (Net)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Wanita inisial NH (25) di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) sempat membuat heboh warga setelah diduga bunuh diri dengan cara melompat ke sungai. Belakangan diketahui bahwa dugaan itu tak benar lantaran NH ternyata kabur dari rumah akibat menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang kuli bangunan.


Kapolsek Belopa Iptu Marino menjelaskan pihaknya mulanya melakukan pencarian terhadap NH yang diduga melompat di Sungai Cilallang, Kecamatan Kamanre, Luwu pada Jumat (19/5/2023) sekitar pukul 21.00 Wita. Tim SAR gabungan pun turun menyisir sungai selama 2 hari.

"Tim gabungan sempat melakukan pencarian di Sungai Cilallang untuk mencari korban selama 2 hari," ujar Iptu Marino, Senin (22/5/2023).

"Iya jadi pencarian korban di sungai itu karena ada saksi yang melihat dia terakhir mencoba melompat ke sungai," paparnya.

Namun kesaksian soal korban melompat ke sungai ternyata tidak benar. Pasalnya, NH ditemukan dalam kondisi sehat di Terminal Belopa pada Senin (22/5) pukul 05.45 Wita.

"Tapi tadi subuh kami dapat laporan kalau NH ada di Terminal Belopa, kami cek benar itu dia. Dalam keadaan sehat Alhamdulillah," ungkap Marino.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, NH kabur dari rumahnya karena depresi atas pelecehan seksual yang pernah dialaminya pada Minggu (5/3/2023) lalu. NH dilecehkan oleh kuli bangunan bernama Agus (30) yang memperbaiki rumahnya saat itu.

"Memang NH ini pernah mengalami pelecehan seksual yang dilakukan tukang batu yang sedang memperbaiki rumahnya. Dia depresi sampai sekarang sehingga kabur dari rumah," imbuhnya.

Agus yang dituding melakukan pelecehan lantas ditangkap pada Senin (6/5/2023). Pelaku pelecehan seksual itu kini mendekam di tahanan Polsek Belopa, mengutip Detikcom.

"Sudah kami tahan pelakunya, sejak ada laporan soal kasus itu kami langsung bergerak menangkap pelaku," ujar Marino.

Marino menuturkan, pihaknya akan menggandeng Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk melakukan pendampingan kepada korban. Hal itu bertujuan untuk menangani trauma yang dialami korban.

"Harus dilaksanakan secara bersama-sama dengan instansi terkait dalam rangka rehabilitasi kesehatan, maupun rehabilitasi sosial korban agar sedikit menghilangkan trauma atas kejadian yang menimpanya," pungkasnya. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close