Dihantam Krisis Ekonomi, Sri Lanka Kehabisan Stok Bensin dan Kesulitan Bayar Gaji Pegawai Pemerintah

Nusantaratv.com - 17 Mei 2022

Pengemudi bajaj mengantre untuk membeli bensin di sebuah pompa bensin di Kolombo, Sri Lanka. (Dinuka Liyanawatte/Reuters)
Pengemudi bajaj mengantre untuk membeli bensin di sebuah pompa bensin di Kolombo, Sri Lanka. (Dinuka Liyanawatte/Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Perdana Menteri (PM) Sri Lanka yang baru Ranil Wickremesinghe mengatakan negaranya kehabisan stok bensin, dan membutuhkan uang sebesar US$75 juta (Rp1 triliun) dalam beberapa hari ke depan untuk membayar impor penting, termasuk obat-obatan.

"Kami kehabisan bensin. Saat ini, kami hanya memiliki stok bensin untuk satu hari," kata Wickremesinghe pada Senin (16/5/2022) dalam pidatonya, seperti dilaporkan Reuters.

Dia mengatakan pemerintah juga tidak dapat mengumpulkan dolar untuk membayar tiga pengiriman minyak, dengan kapal-kapal menunggu di luar pelabuhan Kolombo untuk pembayaran sebelum menurunkan muatan mereka.

"Bulan-bulan mendatang akan menjadi yang paling sulit yang pernah dialami negara ini," kata Minelle Fernandez dari Al Jazeera, melaporkan dari ibu kota Kolombo. 

"Jelas ini mempengaruhi semua faktor kehidupan, tidak hanya sektor industri dan sektor manufaktur, tetapi juga kehidupan sehari-hari, anak-anak pergi ke sekolah - setiap aspek yang dapat Anda pikirkan, sebut saja."

"Sejauh ini orang-orang tidak memiliki gambaran yang jelas tentang betapa buruknya hal itu. Kami terus diyakinkan oleh politisi jika semuanya akan baik-baik saja," tambahnya.

Wickremesinghe mulai menjabat sebagai PM pada Kamis (12/5/2022) setelah pendahulunya Mahinda Rajapaksa dipaksa mundur setelah beberapa pekan protes atas penanganan pemerintah terhadap krisis ekonomi yang berubah menjadi kekerasan.

Presiden Gotabaya Rajapaksa menggantikan Mahinda, kakak laki-lakinya, dengan Wickremesinghe, seorang anggota parlemen oposisi yang telah memegang jabatan PM sebanyak lima kali sebelumnya, dalam upaya putus asa untuk menenangkan para pengunjuk rasa.

Namun pengunjuk rasa telah menolak penunjukan Wickremesinghe sebagai perdana menteri dan terus menuntut pengunduran diri Gotabaya Rajapaksa. Para pengunjuk rasa dan ahli menuduh Rajapaksa salah urus ekonomi Sri Lanka yang mengarah ke krisis.

Meskipun mengakui masa-masa sulit di depan, pemimpin baru itu mendesak orang-orang untuk 'dengan sabar menanggung beberapa bulan ke depan' dan bersumpah dia bisa mengatasi krisis.

Dia mengatakan pemerintah juga kehabisan uang tunai untuk membayar gaji 1,4 juta pegawai negeri pada Mei, dan dia akan beralih ke pencetakan uang sebagai upaya terakhir.

"Melawan keinginan saya sendiri, saya terpaksa mengizinkan pencetakan uang untuk membayar pegawai sektor negara dan untuk membayar barang dan jasa penting," ungkapnya.

Dia juga memperingatkan jika tarif bahan bakar dan listrik akan dinaikkan secara substansial dan pemerintahnya juga akan menjual maskapai nasional yang kehilangan pendapatan untuk mengurangi kerugian.

Sementara itu, di ibu kota, antrean panjang bajaj, alat transportasi paling populer di kota, tampak mengantre di pom bensin untuk mendapatkan bahan bakar. "Saya telah mengantre selama lebih dari enam jam," kata seorang pengemudi, Mohammad Ali, kepada kantor berita Reuters

"Kami menghabiskan hampir enam sampai tujuh jam di antrean hanya untuk mendapatkan bensin," lanjutnya.

Pengemudi lain, Mohammad Naushad, mengatakan pom bensin yang dia tunggu kehabisan bahan bakar. "Kami sudah di sini sejak pukul 07:00 WIB dan masih belum jelas apakah ada BBM atau tidak," ujarnya.

"Kapan datangnya, tidak ada yang tahu. Apakah ada gunanya menunggu kami di sini, kami juga tidak tahu," tambahnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])