Dibilang Saksi Anies di MK Vulgar Politisasi Bansos, Bahlil: Terserah!

Nusantaratv.com - 02 April 2024

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. (Antara)
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. (Antara)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Saksi Anies-Muhaimin Iskandar (AMIN) di sidang sengketa hasil Pilpres 2024, Faisal Basri, menyebut Menteri Investasi jadi salah satu menteri paling vulgar yang melakukan politisasi bantuan sosial (bansos) saat Pilpres. 

Bahlil pun menjawab tudingan ahli ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) itu. Menurut Bahlil, ia tak pernah bagi-bagi bansos sebab hal itu bukan domainnya. Bahlil sesungguhnya tak terlalu peduli akan tudingan tersebut. 

"Menteri Investasi tidak pernah bagi-bagi bansos. Maksudnya seperti apa?," ujar Bahlil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/4/2024).

"Ya terserah saja lah mereka sebut apa," imbuhnya. 

Menurut Bahlil, Menteri Investasi tak berwenang dalam mengurus bansos. Atas itu, dirinya tidak pernah membagi bansos seperti yang dituduhkan Faisal Basri.

"Yang jelas Menteri Investasi tidak pernah bagi-bagi bansos. Dan bukan domain juga mengurus bansos. Mengurus investasi," jelas dia.

Sebelumnya, Faisal menyebut ada tiga menteri yang paling vulgar mempolitisasi bansos dengan menyebut bantuan itu berasal dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka adalah Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas.

"Jadi, sudah uangnya ada, tapi kurang magnetnya harus ditunjukkan. Ini lho yang ngasih, secara demonstratif, Airlangga Hartarto, misalnya, dan banyak menteri lagi lah," ujar Faisal saat bersaksi di sidang sengketa hasil Pilpres di MK. 

"Tapi yang paling vulgar itu, ya, Airlangga Hartarto, Bahlil, dan Zulkifli Hasan," imbuhnya. 

Ia pun mencontohkan, dimana Airlangga pernah mengatakan bahwa bansos berasal dari sumbangan Jokowi.

Atas itu, masyarakat harus berterima kasih dengan cara memilih pasangan calon (paslon) yang didukung oleh Jokowi.

"Ini yang saya tunjukkan, misalnya, Airlangga Hartarto yang mengatakan, 'Ini sumbangan Pak Jokowi, oleh karena itu harus berterima kasih kepada Pak Jokowi dengan cara memilih yang didukung Pak Jokowi'," tuturnya.

Hal serupa juga dilakukan Zulhas, yang pernah meminta masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Jokowi lantaran sudah diberikan bansos.

"Dikatakan juga Pak Menteri Investasi, Pak Bahlil bahwa 'Silakan aja bikin sendiri Bu Risma'. Dipikir semua menteri mentalitasnya, moralitasnya seperti dia, Bu Risma tidak. Tidak mau mempolitisasi bansos," jelas Faisal.

Lebih lanjut, Faisal menilai bansos yang dibagikan jelang Pilpres 2024, merupakan bentuk penerapan politik gentong babi atau pork barrel di Indonesia. Politik gentong babi ada upaya meraih dukungan masyarakat dalam pemilu, melalui pemberian program ke mereka yang menggunakan sumber daya negara misalnya APBN. 

"Jadi santapan yang memang ada di depan mata para politisi karena mereka lebih sensitif tentu saja terhadap pembagian sejenis bansos, utamanya bansos yang ad hoc sifatnya," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close