Demo Nyleneh! Massa Pakai Seragam SD Ajak KPU Yogyakarta Belajar Berhitung

Nusantaratv.com - 21 Februari 2024

Puluhan warga Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa yang nyleneh memakai seragam Sekolah Dasar (SD)  di depan Kantor KPU DIY/ist
Puluhan warga Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa yang nyleneh memakai seragam Sekolah Dasar (SD) di depan Kantor KPU DIY/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Puluhan warga Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa yang nyleneh di depan Kantor KPU DIY pada Selasa (20/2/2024). Mereka memakai seragam Sekolah Dasar (SD) berwarna merah putih lengkap dengan topi dan kaos yang mendukung calon presiden nomor urut 03, Ganjar-Mahfud.

Para peserta aksi adalah bagian dari Gerakan Rakyat Untuk Demokrasi dan Keadilan (Garda).

Menariknya, massa membawa kursi, meja, dan papan tulis. Mereka kemudian melakukan aksi teatrikal belajar matematika berjudul 'Sinau Matematika' dengan duduk di kursi dan belajar berhitung. Aksi ini dilakukan sebagai ekspresi ketidakpuasan dengan kinerja KPU dalam menghitung suara hasil pemilu 14 Februari dan kepada Bawaslu.

Dalam aksinya, massa juga membawa spanduk bertuliskan "SD Negeri Koplak" tertulis pula "Program Kejar Paket Kekuasaan" yang mencakup lima poin, yakni:

1. Belajar Cara Cepat Mengubah Konstitusi 
2. Belajar Kiat Mudah Meraup Suara Pemilu 
3. Belajar Cuek Meski Melanggar Kode Etik 
4. Belajar Memperalat Aparat Untuk Kepentingan Dinasti Politik Keluarga dan Kelompok 
5. Belajar Melanggengkan Kekuasaan 

 'Siji telu telu, tangane sedeku, mirengake Pak Guru, ojo manut KPU," begitu petikan lagu yang dikumandangkan peserta aksi. 

Baca juga: Kantor KPU Didemo Gegara Pilpres Dituding Curang, Massa: Turunkan Jokowi!

Perwakilan Warga Jogja Pro Demokrasi, Agus Becak Sunandar mengatakan aksi unjuk rasa dilakukan untuk menyampaikan aspirasi dan keprihatinan terhadap kecurangan dalam Pemilu 2024.

"KPU harus bertindak jujur dan adil dalam penghitungan suara, sehingga pemilu dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku," ujar Agus.

"Apa yang kami lakukan ini bukan mewakili pasangan calon 01, 02, atau 03. Tetapi aksi ini adalah upaya masyarakat DIY untuk menjaga demokrasi Indonesia, menjaga konstitusi," tambahnya 

Melalui aksi ini, kata Agus, pihaknya mengingatkan KPU untuk belajar kembali matematika SD.

Agus Becak menyatakan sejak awal proses Pemilu 2024 sudah diawali dengan preseden buruk seperti Mahkamah Kehormatan Mahkamah Konstitusi dan sidang Dewan Kehormatan KPU, keduanya memutuskan MK serta KPU telah melakukan pelanggaran berat etika dan moral dalam proses pendaftaran cawapres. 

Jika terbukti ada kecurangan, mereka menuntut pemilu diulang. 

Aksi unjuk rasa yang unik dan nyleneh ini menarik perhatian banyak orang dan menjadi viral di media sosial. Banyak netizen yang mendukung aksi ini dan berharap KPU dapat belajar dari teguran rakyat.

 

 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close