Nusantaratv.com - Warga China daratan beramai-ramai pergi ke Hong Kong untuk mendapatkan vaksin mRNA Covid-19 yang tidak tersedia di China daratan.
Hal itu terjadi setelah Negeri Tirai Bambu itu membuka kembali perbatasannya untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, di tengah lonjakan kasus Covid-19, yang membuat sistem kesehatan di negara itu kewalahan.
Yoyo Liang, seorang warga Beijing berusia 36 tahun, menjadi salah satu pelanggan pertama di Virtus Medical Center Hong Kong. Dimana untuk mendapatkan vaksin Covid-19 dari BioNTech, dia harus membayar US$241 (sekitar Rp3,6 juta).
Liang telah menerima tiga dosis vaksin Sinovac China selama dua tahun terakhir, tetapi dia ingin menggunakan vaksin yang dikembangkan Pfizer-BioNtech untuk lebih melindungi dirinya dari virus.
"Saya sangat tergoda untuk mendapatkan vaksin karena perbatasan dibuka kembali. Tidak ada vaksin bivalen yang tersedia di China daratan," ujar Liang usai menerima suntikan vaksin, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (13/1/2023).
Diketahui, pihak berwenang China mencabut kebijakan Zero Covid yang ketat pada bulan lalu, yang membuat kasus Covid-19 melonjak di negara itu.
Virus corona (Covid-19) sendiri pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di China dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.