Nusantaratv.com - Penyelamatan balita perempuan berumur 3 tahun yang disandera ayahnya di Cilodong, Sukmajaya, Depok, sempat berlangsung alot. Polisi sampai menurunkan sniper atau penembak jitu, guna membebaskan balita tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi memaparkan, mulanya tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang dipimpin AKBP Indrawieny Panjiyoga tengah melakukan pengejaran pelaku curanmor di Sukmajaya, Depok. Di saat yang bersamaan, pihaknya mendapatkan informasi adanya balita disandera.
"Anggota Jatanras saat itu sedang menangkap curanmor dan koordinasi dengan Polsek Sukmajaya, kemudian dapat info terjadi penyanderaan, sehingga tim Jatanras ke TKP untuk membantu Polsek Sukmajaya dan Polres Depok," ujar Hengki, Rabu (11/1/2023).
Hengki menjelaskan, situasi kala itu cukup genting. Pelaku menempelkan sangkur di leher putrinya.
"Saat itu pisau sudah ditempelkan di leher, anaknya menangis terus," tutur Hengki.
Polisi telah membujuk pelaku tetapi tidak berhasil. Pelaku justru berada di rumahnya terus sambil terus menempelkan sangkur di leher anaknya.
Melihat situasi itu, tim Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama Kapolres Depok Kombes Erwin Imran Siregar dan Kapolsek Sukmajaya akhirnya mengundang sniper untuk berjaga-jaga.
"Kita sarankan situasi krisi seperti itu perlu undang sniper dan Gegana, apa Bimob karena situasinya saat itu sudah membahayakan anaknya," kata Hengki.
Tim sniper dari Brimob Polda Metro Jaya pun turun ke lokasi. Polisi mengepung rumah tersebut.
"Namun, karena pelaku ayahnya sendiri sehingga kita melakukan soft approach. Kita datangkan orang yang dia kenal yaitu adiknya untuk negosiasi," jelasnya.
Proses negosiasi ini berlangsung sejak Selasa (10/1/2023) pukul 22.00 WIB malam. Sampai akhirnya, polisi sukses menyelamatkan balita tersebut sekitar pukul 04.00 WIB.
"Setelah 6 jam kurang lebih akhirnya bisa kita selamatkan tanpa kekerasan. Korban selamat, pelaku juga tidak terluka," tandasnya.