Nusantaratv.com - Hingga Kamis (3/3/2022) kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sikka , Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tercatat mencapai 198 kasus.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus kepada wartawan pada Sabtu (4/3/2022) petang, terkait perkembangan kasus DBD di Sikka.
"Sampai saat ini sudah 198 kasus, 3 orang sedang dirawat di RSUD Tc Hillers Maumere dan 1 orang meninggal dunia," kata Herlemus.
Herlemus menjelaskan, tingginya kasus demam berdarah di Kabupaten Sikka diakibatkan oleh kondisi lingkungan yang kurang bersih. Selain itu kebiasan masyarakat yang membuang sampah sembarangan terutama bekas air minum kemasan sehingga berpotensi menjadi tempat berkembangbiak dari nyamuk demam berdarah.
Menurut Herlemus, untuk mengatasi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sikka dibutuhkan keterlibatan semua stakeholder mulai dari Camat, Kepala Desa/Lurah, tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Hal tersebut sejalan dengan Instruksi Bupati Sikka Nomor : 1 /HK/2021 tentang Kewaspadaan Dini DBD yang ditujukan kepada para kepala desa dan lurah.
"Kepala Desa dan Lurah harus menjalankan kegiatan pembasmian jentik-jentik nyamuk di lokasi yang menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk demam berdarah ini sehingga bisa resiko terserang DBD bisa diatasi," ujar Herlemus.
Selain itu menurut Herlemus, diperlukan penanganan sampah yang baik untuk mengurangi tempat perindukan nyamuk. Pemberantasan sarang nyamuk di wilayah sekolah dan di tempat-tempat umum.