Citayam Fashion Week di "SCBD" Terancam Bubar, Ini Penyebabnya

Nusantaratv.com - 14 Juli 2022

Para remaja yang ada di kawasan "SCBD". (Net)
Para remaja yang ada di kawasan "SCBD". (Net)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Pemerasan disebut terjadi di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, kawasan yang belakangan ini didominasi remaja Sudirman-Citayam-Bojonggede-Depok (SCBD). Kasus ini menjadi perhatian polisi. 

Akibat kasus tersebut, polisi kini melarang para ABG nongkrong di lokasi itu di atas pukul 22.00. 

Diketahui, dua ABG berinisial A (13) dan FW (14) jadi korban pemerasan dan penjambretan saat nongkrong di Dukuh Atas. Keduanya diketahui nongkrong sampai dini hari.

Aksi kejahatan tersebut terjadi pada Minggu (10/7/2022) sekitar pukul 01.30 WIB. Kapolsek Menteng AKBP Netty Rosdiana Siagian menjelaskan, pihaknya telah mengamankan satu pelaku terkait penjambretan ABG itu. Pelaku berinisial NM (28) dan satu lainnya masih dalam pencarian (berstatus DPO).

"Betul, baru satu yang ketangkap," ujar Netty.

Kasus perampasan sampai ke telinga Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin. Ia pun akan mengusir para remaja yang nongkrong hingga larut malam.

"Iya, kita pasti usir, dan kita imbau untuk pulang ke rumah masing-masing," ujar Komarudin, Rabu (13/7/2022).

Menurut dia, kasus ini menjadi peringatan bagi semua pihak. Ia mengimbau masyarakat tidak nongkrong melebihi jam malam.

"Kalau disanksi sih kayaknya tidak, jadi kita beri imbauan saja, karena ada batasan-batasan, aktivitas masyarakat sekitar, ada beberapa tempat yang tidak boleh menjadi tempat berkerumun, seperti contoh Bundaran HI. Ini kita imbau untuk tidak lama-lama di sana untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan," papar dia.

Menurut dia, kawasan Dukuh Atas menjadi tempat yang perlu diperhatikan lebih khusus. Ia menegaskan bakal menindak secara hukum siapa pun yang melakukan kriminalitas.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close