China: Mata-mata Asing Berupaya Mencuri Rahasia Program Antariksa

Nusantaratv.com - 24 Oktober 2024

Roket pembawa Long March-2F yang membawa wahana antariksa Shenzhou-18 lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan untuk misi berawak ke stasiun antariksa Tiangong, China, dekat Jiuquan, Provinsi Gansu, China, 25 April 2024. (Foto: Dok/China Daily via Reuters)
Roket pembawa Long March-2F yang membawa wahana antariksa Shenzhou-18 lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan untuk misi berawak ke stasiun antariksa Tiangong, China, dekat Jiuquan, Provinsi Gansu, China, 25 April 2024. (Foto: Dok/China Daily via Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - China mencurigai mata-mata asing berupaya mencuri rahasia program luar angkasa negaranya.

Kementerian Keamanan Negara China mengatakan, badan intelijen mata-mata asing telah mencoba mencuri rahasia dari program luar angkasa China.

Kementerian Keamanan Negara China dalam unggahannya di akun Wechat resminya pada Rabu (23/10/2024) menyebutkan, menjaga keamanan antariksa telah menjadi strategi utama bagi kelangsungan hidup dan pembangunan masa depan China.

"Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa negara Barat telah membentuk pasukan tempur antariksa, menjalankan kemampuan aksi antariksa, dan bahkan menganggap (China) sebagai pesaing utama di bidang antariksa," sebut kementerian itu, dikutip dari Reuters, Kamis (24/10/2024).

Badan intelijen mata-mata asing juga telah melakukan deteksi penginderaan jarak jauh terhadap China melalui satelit berpresisi tinggi. Hal itu bertujuan untuk mengamati dan mencuri rahasia China dari luar angkasa.

Pernyataan itu tidak menyebutkan nama negara tertentu, namun mengatakan beberapa negara telah melakukan aktivitas infiltrasi dan pencurian di bidang kedirgantaraan China.

Satelit berpresisi tinggi telah muncul sebagai fokus dalam peperangan modern, dengan pentingnya satelit dalam perang Rusia di Ukraina di mana citra waktu nyata serta sangat rinci akan menawarkan pengaruh substansial di medan perang.

Persaingan untuk sumber daya ruang angkasa menjadi semakin tegang, eksplorasi ruang angkasa menghadapi kekurangan sumber daya orbital dan spektrum, dan satelit yang terbengkalai serta puing-puing roket meningkatkan risiko tabrakan.

Strategi bulan China meliputi pendaratan astronot pertamanya sekitar tahun 2030 dalam sebuah program yang menjadikan Rusia sebagai mitra.

Pada 2020, China melakukan misi pengembalian sampel bulan pertamanya dengan Chang'e-5, mengambil sampel dari sisi bulan yang lebih dekat.

Pada Juni, China mendaratkan pesawat ruang angkasa tak berawak di sisi terjauh bulan, mengatasi rintangan utama dalam misi bersejarahnya untuk mengambil sampel batuan dan tanah pertama di dunia dari belahan bulan yang gelap.

Badan antariksanya telah menetapkan 2035 sebagai tahun pembangunan stasiun dasar di kutub selatan bulan, dengan stasiun antariksa yang mengorbit bulan ditambahkan pada 2045.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close