China Masukkan Pemikiran Xi Jinping ke Kurikulum Sekolah

Nusantaratv.com - 25 Agustus 2021

Presiden China Xi Jinping. (Getty Images)
Presiden China Xi Jinping. (Getty Images)

Penulis: Adiantoro | Editor: Adiantoro

Nusantaratv.com - Pemerintah China akan memasukkan pemikiran Xi Jinping ke dalam kurikulum nasionalnya guna membantu membangun kepercayaan Marxis di kalangan pemuda negara itu.

Keputusan itu disampaikan Kementerian Pendidikan dalam pedoman baru yang diterbitkan pada Selasa (24/8/2021). "Pemikiran Xi Jinping akan membantu remaja membangun kepercayaan Marxis," kata Kementerian Pendidikan dalam pedoman baru, seperti dikutip dari BBC, Rabu (25/8/2021).

Konsep itu akan diajarkan dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Ini adalah upaya terbaru Xi untuk mengkonsolidasikan peran Partai Komunis China yang berkuasa di berbagai bidang kehidupan masyarakat.

Dalam pernyataannya, Kementerian Pendidikan mengatakan hal ini bertujuan menumbuhkan semangat dan penerus sosialisme dengan landasan moral, intelektual, fisik dan estetika yang menyeluruh.

Pedoman tersebut mencakup pendidikan tenaga kerja guna menumbuhkan semangat kerja keras dan pendidikan terkait keamanan nasional. Pada 2018, badan tertinggi China mengabadikan pemikiran Xi Jinping ke dalam konstitusi.

Sejak saat itu, pemikiran Xi telah diperkenalkan di beberapa universitas dan di antara sayap pemuda politik yang mengadakan kegiatan ekstra kurikuler di sekolah. Pemikiran Xi Jinping memiliki 14 prinsip utama yang menekankan cita-cita Komunis.

Yakni panggilan untuk reformasi menyeluruh dan mendalam serta menumbuhkan ide-ide baru yang berkembang, menjanjikan kehidupan yang harmonis antara manusia dan alam, menekankan kewenangan mutlak partai atas tentara rakyat, dan menekankan pentingnya satu negara dengan dua sistem serta reunifikasi dengan tanah air.

Namun, pedoman baru akan melihat peluncuran yang jauh lebih luas. "Sekolah dasar akan fokus pada penanaman cinta untuk negara, Partai Komunis China, dan sosialisme. Di sekolah menengah, fokusnya adalah pada kombinasi pengalaman persepsi dan studi pengetahuan, untuk membantu siswa membentuk penilaian dan opini politik dasar," demikian outlet media pemerintah Global Times melaporkan.

"Di perguruan tinggi akan lebih ditekankan pada pembentukan pemikiran teoritis," tambahnya.

Kementerian juga bekerja untuk memasukkan tema-tema seperti kepemimpinan partai dan pendidikan pertahanan nasional ke dalam kurikulum, Tian Huisheng, seorang pejabat Kementerian Pendidikan mengatakan kepada Global Times.

Para pemimpin China sebelumnya telah datang dengan ideologi politik mereka sendiri yang telah dimasukkan ke dalam konstitusi atau pemikiran partai. Tetapi tidak seorang pun, selain pendiri partai Mao Zedong, yang ideologinya digambarkan sebagai 'pemikiran', yang berada di puncak hierarki, dan hanya Mao dan Deng Xiaoping yang namanya melekat pada ideologi mereka.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close