China Marah Besar pada AS karena Ucapkan Selamat ke Presiden Terpilih Taiwan

Nusantaratv.com - 16 Januari 2024

Presiden terpilih Taiwan William Lai/ist
Presiden terpilih Taiwan William Lai/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-China marah besar kepada Amerika Serikat (AS) karena memberikan ucapan selamat kepada presiden terpilih Taiwan William Lai. China menilai AS mengirimkan “sinyal yang sangat salah” kepada mereka yang mendorong kemerdekaan Taiwan setelah hasil pemilu pada Sabtu (13/1/2024).

Ucapan selamat disampaikan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

China menyatakan ucapan selamat tersebut merupakan pelanggaran terhadap komitmen AS yang hanya mempertahankan hubungan tidak resmi dengan Taiwan.

Sementara itu dalam pernyataannya usai terpilih William Lai menegaskan akan melindungi Taiwan dari Tiongkok yang semakin agresif.

Tapi China  memandang Taiwan sebagai wilayahnya dan dengan keras menentang pemerintah mana pun yang mengatakan sebaliknya.

Selain dari Blinken, William Lai juga mendapat ucapan selamat dari seluruh dunia. Blinken sendiri menekankan kemitraan antara Taipei dan Washington, berakar pada nilai-nilai demokrasi.

“Kami berharap dapat bekerja sama dengan Dr Lai dan para pemimpin semua partai di Taiwan untuk memajukan kepentingan dan nilai-nilai bersama,” kata Blinken.

Baca juga: China 'Cawe-cawe' di Pilpres Taiwan, Tak Ingin Lai Ching-te Menang

Blinken juga menekankan bahwa AS, salah satu sekutu terbesar Taiwan, berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas lintas selat.

Diplomat terkemuka Amerika itu juga dengan cepat mengatakan bahwa kolaborasi semacam itu harus melanjutkan hubungan tidak resmi yang sudah lama ada dan konsisten dengan kebijakan Amerika Satu Tiongkok.

Berdasarkan kebijakan tersebut, AS mengakui dan memiliki hubungan formal dengan Tiongkok, bukan dengan pulau Taiwan, yang dianggap Tiongkok sebagai provinsi yang memisahkan diri dan akan bersatu dengan Tiongkok daratan suatu hari nanti.

Pernyataan Blinken menuai kritik tajam dari Beijing, yang memandang pernyataan dukungan apa pun terhadap Taiwan memberikan legitimasi kepada kandidat dan partai politik yang dianggapnya sebagai sekelompok separatis yang berharap mengubah Taiwan menjadi negara berdaulat yang merdeka, mengutip okezonecom.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok merespons dengan mengatakan ucapan selamat Blinken melanggar janji AS untuk mempertahankan hanya hubungan budaya, komersial, dan tidak resmi lainnya dengan Taiwan.

Mereka menekankan bahwa masalah Taiwan adalah garis merah pertama yang tidak boleh dilewati dalam hubungan Tiongkok-AS dan mengatakan mereka telah mengajukan keluhan diplomatik resmi.

“Tiongkok dengan tegas menentang AS melakukan segala bentuk interaksi resmi dengan Taiwan dan mencampuri urusan Taiwan dengan cara apa pun atau dengan dalih apa pun,” bunyi protes diplomatic itu.

 

 

 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close