Ceko Terpaksa Musnahkan 45.000 Dosis Vaksin AstraZeneca

Nusantaratv.com - 14 September 2021

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. (Net)
Vaksin Covid-19 AstraZeneca. (Net)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Republik Ceko mungkin harus memusnahkan 45.000 dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Tindakan itu dilakukan karena vaksin tersebut akan kedaluwarsa pada Oktober mendatang. Diketahui, tingkat vaksinasi tetap rendah di Ceko akibat kekhawatiraan efek samping.

"Sekitar 55.000 dosis vaksin yang diproduksi oleh perusahaan Anglo-Swedia AstraZeneca dan dikirim ke Republik Ceko akan berakhir pada akhir Oktober," demikina Stasiun radio Ceko IROZHLAS melaporkan, seperti dikutip dari 1stnews, Selasa (14/9/2021).

Sementara itu, sekitar 10.000 dosis kemungkinan akan digunakan untuk memberikan dosis kedua, paket vaksin Covid-19 yang tersisa mungkin harus dibakar jika permintaan vaksinasi tak kunjung meningkat.

Sejauh ini, tingkat vaksinasi telah mencapai di titik terendah. Menurut data yang dikutip dalam laporan tersebut, hanya 36 orang yang memilih AstraZeneca untuk dosis pertama pada September, dan total 774 orang telah divaksinasi sejauh ini.

Periode Juli dan Agustus 2021, hanya sekitar 1.200 dari mereka yang baru divaksinasi memilih vaksin Astrazeneca, sebagian kecil dari 860.000 orang yang mengajukan dosis pertama mereka dalam periode tersebut.

Sementara itu, media Ceko melaporkan lebih dari 14.000 dosis vaksin Covid-19 Astrazeneca dibuang dalam sebulan terakhir karena kurangnya minat dari publik. Kurangnya popularitas vaksinasi telah disalahkan pada fakta jika sejak Juni, kementerian kesehatan Ceko telah merekomendasikan vaksin Covid-19 Astrazeneca dan Johnson & Johnson hanya diberikan kepada warga yang lebih tua dari 60 tahun.

Di sisi lain, tindakan pencegahan diperkenalkan setelah vaksin dicurigai menyebabkan pembekuan darah yang berpotensi mematikan terdeteksi pada beberapa orang yang lebih muda setelah mereka menerima suntikan.

Kendati laporan kasus efek samping jarang terjadi, beberapa negara, termasuk Republik Ceko, membatasi atau menghentikan penggunaan vaksin.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Ceko, Daniel Köppl, mengakui pemerintah tidak mengharapkan dosis yang luar biasa digunakan sebelum waktu habis.

Dan, Praha baru-baru ini pernah menyumbangkan lebih dari 200.000 dosis AstraZeneca ke negara lain, kali ini paket vaksin tidak dapat diselamatkan karena rintangan hukum.

"Undang-undang tidak mengizinkan kami untuk menyumbangkan vaksin ini, karena saat mereka dikeluarkan dari rantai distribusi yang terkendali, mereka diharapkan untuk digunakan. Mereka tidak dapat diteruskan,"  kata Köppl.

Sejauh ini, sekitar 55 persen dari populasi Ceko yang memenuhi syarat telah divaksinasi penuh, sementara pihak berwenang menetapkan tingkat vaksinasi 75 persen sebagai target.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close