Nusantaratv.com - Kepolisian Australia tengah mencari jenazah seorang nenek yang dilaporkan hilang sejak Maret lalu. Mayat nenek tersangka diyakini berada di antara timbunan gunung sampah seberat 3.000 ton yang ada di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di negara bagian Queensland.
Lesley Trotter yang berusia 78 tahun dilaporkan hilang oleh keluarganya, dari rumahnya di Brisbane, sejak akhir Maret lalu. Upaya pencarian awalnya difokuskan pada rute pejalan kaki yang dipenuhi semak di dekat rumahnya, yang menjadi lokasi favorit Trotter saat melakukan hiking.
Tapi proses pencarian berubah menjadi tidak wajar mulai awal bulan ini, setelah para detektif kasus pembunuhan di Queensland mengungkapkan bukti yang menunjukkan Trotter telah meninggal dunia dan jenazahnya mungkin berada di dalam tempat sampah yang dikosongkan oleh truk sampah.
Truk sampah itu, menurut Kepolisian Queensland dalam pernyataannya, merupakan salah satu dari 23 truk lainnya yang membawa sampah warga ke sebuah stasiun pemindahan sampah, di mana sampah-sampah itu dipadatkan sebelum dibawa lebih lanjut ke dua lokasi tempat pembuangan akhir di negara bagian itu.
Pada 18 April lalu, otoritas berwenang menutup sebagian dari salah satu tempat pembuangan sampah itu dan memilah-milah sampah secara manual untuk mencari jenazah Trotter, atau mendapatkan petunjuk apapun untuk keberadaan jenazah nenek itu.
Pada saat itu, Pelaksana Tugas (Plt) Inspektur Detektif Andrew Massingham dari Kepolisian Queensland menggambarkan area pencarian 'cukup besar'.
"Ada sekitar 3.000 ton sampah umum yang harus kami pilah-pilah," ucap Massingham.
"Sampah ini akan digali dari tanah. Kemudian akan dituangkan ke dalam selokan sedalam 30 meter, di mana pada saat itu para personel kepolisian kami dan personel ADF (Pasukan Pertahanan Australia) akan memeriksanya dengan tangan dan menggunakan garu," jelasnya.
Sejauh mana proses pencarian jenazah Trotter? Simak di halaman selanjutnya.
Pada Kamis (27/4/2023) waktu setempat, pihak kepolisian setempat menyatakan kurang dari 13 persen area pencarian telah selesai diperiksa. Disebutkan bahwa bahwa keseluruhan proses memilah-milah timbunan sampah itu bisa memakan waktu berminggu-minggu lamanya.
Kendati pihak kepolisian juga mengatakan bahwa dokumen-dokumen miliki penduduk di area tempat tinggal Trotter telah ditemukan, yang mengindikasikan bahwa pencarian berada di lokasi yang tepat.
Penyebab kematian Trotter belum diketahui secara jelas. Massingham sebelumnya menyatakan dirinya tidak mengesampingkan adanya 'tindak kejahatan' terkait kematian Trotter.
Kepolisian setempat mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang menyelidiki dugaan keterkaitan antara hilangnya Trotter dengan kebiasaannya mendaur ulang sampah, mengutip CNN.
Diketahui bahwa Trotter gemar memeriksa tong sampah di luar rumahnya dan di luar rumah-rumah tetangganya untuk mencari sampah yang bisa didaur ulang yang dimasukkan ke tempat sampah yang salah. Trotter, sebut polisi, akan menempatkan sampah-sampah yang bisa didaur ulang ke tempat sampah yang benar.