Nusantaratv.com - Pemerintah Kota San Francisco, di negara bagian California, Amerika Serikat (AS) bagian barat, pada Kamis (28/7/2022) mengumumkan keadaan darurat sebagai respon atas meningkatkan penyebaran cacar monyet di seluruh kota.
"Kami ingin fleksibilitas untuk dapat menggunakan sumber daya kami untuk melayani masyarakat dan melindungi kesehatan dengan sebaik-baiknya," kata Petugas Kesehatan San Francisco Susan Philip, dikutip dari Xinhua, Jumat (29/7/2022).
Philip menekankan, dia tidak berencana untuk menyerukan penutupan atau pembatasan apa pun, yang membedakan seruan keadaan darurat dari perintah kesehatan yang dikeluarkan di tengah pandemi Covid-19.
"Ini adalah langkah yang sangat penting dari San Francisco," kata senator negara bagian California, Scott Wiener.
Pada Rabu (27/7/2022), kota tersebut melaporkan setidaknya 261 orang telah dikonfirmasi atau kemungkinan terinfeksi cacar monyet. Philip menambahkan mereka mengantisipasi angka itu akan bertambah dalam beberapa hari mendatang.
"Seperti yang kita ketahui masih banyak kasus yang belum terdiagnosis," imbuh Philip.
Pejabat kesehatan San Francisco mengumumkan pada 3 Juni bahwa kemungkinan kasus cacar monyet (monkeypox) pertama diidentifikasi pada seorang pasien di kota itu.
Cacar monyet telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang diabaikan secara global di beberapa bagian Afrika selama beberapa dekade, tetapi kasus-kasus mulai dilaporkan di luar negara-negara yang endemik pada Mei.
Cacar monyet umumnya menjangkiti hewan liar seperti hewan pengerat dan primata, namun manusia juga dapat terinfeksi virus. Cacar monyet adalah penyakit zoonosis virus langka yang terjadi terutama di bagian terpencil Afrika Tengah dan Barat.
Penyakit ini ditularkan dari hewan ke manusia. Bisa ditularkan melalui kontak dengan darah, cairan tubuh atau lesi kulit atau mukosa hewan yang terinfeksi. Karena sumber penularannya dari hewan, hanya sedikit kasus cacar monyet yang ditularkan dari manusia ke manusia.
Jikapun ada, penularan dapat terjadi melalui kontak dengan sekresi saluran pernapasan yang terinfeksi, luka pada kulit penderita, atau obyek yang telah terkontaminasi cairan tubuh penderita.
Gejala yang timbul berupa demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot dan lemas. Ruam pada kulit muncul pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Ruam ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras. Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai ruam tersebut menghilang. Penyakit ini bisa terasa menyakitkan bahkan mengakibatkan pasien meninggal dunia.