Nusantaratv.com - Bupati Manggarai Timur, Andreas Agas meresmikan Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Rana Tonjong sebagai Sentra Ekonomi Kreatif Kabupaten Manggarai Timur, Senin 14/2/2022.
Peresmian ini ditandai dengan pengguntingan pita oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Manggarai Timur, Theresia Wisang Agas didampingi Bupati Andreas Agas dan Sekretaris Daerah, Boni Hasudungan Siregar.
Dalam sambutannya Bupati Agas menyampaikan, Sentra IKM Rana Tonjong akan dikembangkan dan terbuka untuk semua pelaku usaha yang ada Kabupaten Manggarai Timur.
“Kita ingin membuka ruang ini sebagai generator ekonomi baru di Borong dan Manggarai Timur secara keseluruhan. Kita berharap tempat ini akan melahirkan entepreuner- entepreuner baru," kata Agas
Agas menjelaskan, Sentra IKM Rana Tonjong akan dikembangkan menjadi tempat workshop kerajinan, caffe dan taman bermain untuk anak.
"Silahkan pakai dan manfaatkan semaksimal mungkin. Saya dan Pak Wakil setiap hari Jumat akan berkantor dan bertemu masyarakat di tempat ini. Itu adalah komitmen kami supaya tempat ini bisa bermanfaat bagi banyak orang," ujarnya.
Agas juga mengajak ASN untuk membuka usaha dan memanfaatkan Sentra IKM secara maksimal.
“Saya juga mengajak para pegawai, khususnya teman-teman yang masih berstatus THL bisa memakai tempat ini untuk mulai membuka usaha. Misalnya, setelah jam kantor, sorenya bisa jualan disini. Jangan gengsi. Karena sebenarnya hidup ini mudah, yang buat berat itu gengsinya," imbuhnya.
Peresmian Kawasan IKM Rana Tonjong sebagai Sentra Ekonomi Kreatif bertepatan dengan momentum tiga tahun kepemimpinan Bupati Andreas Agas bersama Wakil Bupati Stefanus Jaghur.
“Tiga tahun sejak 14 Februari 2019, waktu bergerak begitu cepat dan terasa begitu singkat. Tiga tahun berada dalam perahu yang sama. Ada gelombang, ada tawa, ada air mata dan ada luka; dan hari ini kita masih bisa berdiri tegak. Semua itu karena satu alasan; Cinta. Tidak semua hal berjalan baik dan sesuai dengan yang kita rencanakan tetapi ketika kita masih bisa tersenyum bersama maka kita masih baik-baik saja," ujarnya.
Bupati Agas juga menyampaikan bahwa banyak caci maki yang diberikan untuk mereka (Aset) karena ketidakpuasan masyarakat terkait pembangunan.
“Tak seorangpun pernah menduga bahwa akan ada badai covid yang kemudian memporakporandakan seluruh kehidupan kita. Seluruh sendi dilemahkan. Janji-janji baik kita kepada masyarakat harus dibatalkan. Kita disebut sebagai orang-orang yang suka berbohong. Ini peperangan yang betul-betul tanpa persiapan. Kita nyaris dibuat tak berdaya. Sayangnya di tengah situasi yang sangat buruk ini, tak sedikit juga orang yang memancing di air keruh. Menggunakan Covid untuk menghasut orang lain bahkan kemudian mendiskreditkan Pemerintah. Saya selalu bilang kepada banyak orang agar jangan jadikan bencana sebagai alat politik. Karena itu mengangkangi etika politik dan merendahkan martabat masyarakat," katanya.
Meskipun demikian, Agas menyampaikan bahwa tidak ada dendam dan kemarahan darinya dan Wabup Matim secara pribadi terhadap para pembenci.
“Ada yang paham ketika dijelaskan. Ada juga yang tidak akan pernah mau dengar penjelasan, karena memang pemerintah harus salah. Jangan ada benarnya. Untuk sebagian orang, “pokoknya kepemimpinan ini tidak baik," katanya.
"Kami memimpin dan membangun Manggarai Timur dengan cinta. Hanya cinta yang bisa membuat seluruh kebencian menjadi netral. Kerja kami bersama seluruh jajaran setiap hari adalah bagaimana memelihara cinta itu dalam setiap pelayanan kami. Cinta akan membebaskan kita dari rasa marah, rasa dendam dan rasa sedih," tutupnya.