Bupati Jember: "Si Rambo" Berhasil Kendalikan Inflasi 2023

Nusantaratv.com - 10 Januari 2024

Bupati Jember Hendy Siswanto (tengah) memimpin program Si Rambo yang diikuti oleh forkopimda plus di Gedung Nusantara Jember, Rabu (10/1/2024). (ANTARA/HO-Diskominfo Jember)
Bupati Jember Hendy Siswanto (tengah) memimpin program Si Rambo yang diikuti oleh forkopimda plus di Gedung Nusantara Jember, Rabu (10/1/2024). (ANTARA/HO-Diskominfo Jember)

Penulis: Alber Laia

Nusantaratv.com - Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan bahwa program kegiatan Sinergi dan Kolaborasi Mingguan setiap Rabo (Si Rambo) berhasil mengendalikan laju inflasi selama 2023 di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

"Kali pertama Si Rambo digelar pada akhir 2022 tercatat inflasi Jember tertinggi ketiga di Indonesia. Saat ini Alhamdulillah pada tahun 2023 tercatat inflasi Jember terendah keenam se-Indonesia," katanya saat menggelar Si Rambo di Gedung Jember Nusantara, Rabu.

Menurutnya program itu merupakan wujud nyata adanya konsistensi dan kolaborasi dari seluruh pihak untuk menyelesaikan persoalan inflasi di Kabupaten Jember karena semua pihak berdiskusi untuk memaparkan program dalam rangka mengendalikan laju inflasi.

"Jember berhasil menekan laju inflasi pada tahun 2023. Prestasi itu berkat upaya serius seluruh pemangku kepentingan bersama Pemkab Jember yang selalu dikupas tuntas dalam program Si Rambo," tuturnya.

Hendy juga meminta semua perangkat daerah untuk mempersiapkan ketersediaan stok bahan pokok menjelang Ramadhan 2024 agar tidak terjadi lonjakan harga yang dapat menyebabkan tingginya inflasi.

"Saya minta OPD melakukan koordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) agar dapat memprediksi komoditas apa saja yang perlu diintervensi agar harganya tidak meningkat tajam," katanya.

Sementara Kepala BPS Jember Tri Erwandi mengatakan pihaknya hanya menyampaikan data, kemudian data tersebut diolah oleh BPS pusat dan disajikan setiap bulan.

"Pada tahun 2023 inflasi Kabupaten Jember nomor 6 terendah se-Indonesia dari 90 kabupaten/kota dengan inflasi tahunan (yoy) sebesar 2,29 persen, bahkan angka inflasinya di bawah Jawa Timur pada periode yang sama yakni 2,92 persen," ujarnya.

Ia memberi masukan agar Pemkab Jember mengendalikan sektor pertanian terlebih dahulu karena hasil sensus pertanian bergeser yakni catatan di BPS menyebutkan usaha pertanian secara umum di Jember menduduki nomor 1 di Jatim.

"Komoditas-komoditas yang sering muncul sebagai penyumbang inflasi di antaranya beras, cabai rawit, cabai merah, daging ayam, gula, bawang merah, bawang putih, dan telur," katanya.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close