Nusantaratv.com - Perum Bulog Kantor Cabang Pembantu (KCP) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggunakan sistem perputaran secara berkala "revolving" guna menjaga stok dan ketersediaan beras di daerah setempat.
"Kalau untuk stok kami melakukan "revolving" sehingga tidak terjadi kekosongan stok khususnya beras," kata Kepala Perum Bulog KCP Belitung, Gusdi Prasmana di Tanjung Pandan, Selasa.
Menurut dia, saat ini stok beras yang tersedia di gudang Perum Bulog Belitung 500 ton dan dipastikan cukup guna memenuhi kebutuhan masyarakat selama tiga bulan mendatang.
Namun, lanjut dia, dalam waktu dekat Perum Bulog Belitung menerima penambahan stok beras sebanyak 500 ton.
"Sehingga total jumlah stok beras yang kami kuasai 1.000 ton dengan ketahanan stok cukup selama enam bulan mendatang," ujarnya.
Ia mengatakan, apabila nantinya jumlah penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tinggi sebelum angka tiga bulan maka pihaknya akan melakukan penambahan stok.
Gusdi menambahkan, manajemen rantai pasok (suply chain) di Perum Bulog Belitung telah sesuai dengan mekanisme dan sistem yang berlaku.
"Jadi kami harus menjaga ketersediaan stok minimal sampai tiga bulan sehingga tidak terjadi kekosongan stok," katanya.
Ia menjelaskan, dalam beberapa bulan terakhir jumlah permintaan beras SPHP di daerah itu mengalami peningkatan.
Melalui beras SPHP, lanjut Gusdi, masyarakat bisa mendapatkan beras kualitas baik (premium) namun dengan harga yang murah.
"Beras SPHP merupakan salah satu instrumen untuk bisa menstabilkan harga beras di pasar karena harga beras premium di pasar sekarang mencapai Rp16.500 sampai Rp17 ribu per kilogram," ujarnya.
Disampaikan dengan meningkatnya permintaan beras SPHP menandakan pola konsumsi masyarakat berubah, awalnya mengkonsumsi beras premium namun beralih ke beras medium dengan kualitas premium.
"Maka dalam rangka mengantisipasi lonjakan permintaan beras yang tinggi maka kami menjaga stok minimal tiga bulan konsumsi sehingga apabila permintaan dua kali lipat maka kami minta ditambah untuk enam bulan jadi "revolving" seperti itu terus," kata Gusdi.(Ant)