Bukan Aliansi Militer, Putin Tegaskan Tak Keberatan Ukraina Gabung Uni Eropa

Nusantaratv.com - 18 Juni 2022

Presiden Rusia Vladimir Putin/ist
Presiden Rusia Vladimir Putin/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Meski tengah melakukan invasi militer ke Ukraina, namun Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan dirinya 'tidak menentang' jika Ukraina ingin bergabung dengan blok Uni Eropa. 

Pernyataan tersebut dilontarkan Putin setelah Komisi Eropa merekomendasikan pemberian status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina.

Penegasan itu disampaikan Putin saat berbicara dalam forum ekonomi tahunan Rusia, Forum Ekonomi Internasional St Petersburg, pada Jumat (17/6/2022) waktu setempat.

"Kami tidak menentangnya. Itu menjadi keputusan berdaulat mereka untuk bergabung dengan serikat ekonomi atau tidak... Itu menjadi urusan mereka, urusan rakyat Ukraina," ucap Putin.

Rusia yang terus menginvasi Ukraina sejak 24 Februari lalu, diketahui sangat menentang keinginan Ukraina untuk bergabung dengan aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Moskow menganggap NATO sebagai ancaman bagi keamanan wilayahnya.

"Sejauh menyangkut integrasi ekonomi mereka, hal itu menjadi pilihan mereka," tandas Putin.

"Uni Eropa bukanlah aliansi militer, tidak seperti NATO," imbuhnya.

Baca juga: Depot Senjata Bantuan AS-Eropa di Ukraina Dihancurkan Rusia

Namun, Putin juga meyakini jika Ukraina tetap bergabung Uni Eropa nantinya, maka negara tetangganya itu akan 'berubah menjadi semi-koloni' negara-negara Barat. 

"Itu pendapat saya," ujarnya, mengutip detikcom.

Sebelumnya, Komisi Eropa pada Jumat (17/6) waktu setempat merekomendasikan agar Ukraina dan Moldova masing-masing diberi status 'kandidat' untuk bergabung dengan Uni Eropa.

Keputusan bergabung atau tidaknya Ukraina dengan Uni Eropa mungkin akan diresmikan pada pertemuan puncak pemimpin negara-negara Uni Eropa di Brussels, Belgia, pada 23-34 Juni mendatang.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji langkah itu dan menyatakan dirinya 'berterima kasih' kepada Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen dan 'setiap anggota Komisi Eropa atas keputusan bersejarahnya'.

Diketahui, Rusia melakukan invasi militer ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu. Salah satu alasan Rusia menyerang Ukraina adalah karena menentang keinginan Ukraina untuk bergabung dengan aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Rusia menganggap NATO sebagai ancaman bagi keamanan wilayahnya.


 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close