Buka Rakernis Humas Polda NTT, Kapolda Budiyanto: Humas Polri Harus Jeli Melihat Situasi

Nusantaratv.com - 04 Agustus 2022

Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Fungsi Humas Tahun Anggaran 2022 di Hotel Silvia Kupang, Rabu (3/8/2022) pagi. Foto (Istimewa)
Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Fungsi Humas Tahun Anggaran 2022 di Hotel Silvia Kupang, Rabu (3/8/2022) pagi. Foto (Istimewa)

Penulis: Gabrin | Editor: Supriyanto

Nusantaratv.com - Kapolda NTT Irjen Pol Setyo Budiyanto membuka kegiatan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Fungsi Humas Tahun Anggaran 2022 di Hotel Silvia Kupang, Rabu (3/8/2022) pagi.

Kegiatan yang diselenggarakan selama tiga hari ini mengangkat tema "Melalui Penguatan Komunikasi Publik Bidang Humas Polda NTT Siap Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional dan Reformasi Struktural serta Mengamankan Presidensi G20 Guna Mensukseskan Pembangunan Nasional Menuju Indonesia Maju".

Turut hadir dalam kegiatan ini, Irwasda Polda NTT Kombes Pol. Zulkifli, dan Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol. Ariasandy serta dihadiri oleh para pejabat utama Polda NTT dan para Narasumber.

Selain itu, Rakernis ini juga diikuti oleh para Kasubag Renmin Satker Polda, Kasiehumas Polres Jajaran beserta Basiehumas Jajaran dan anggota Humas Polda NTT.

Dalam sambutannya, Kapolda NTT menyampaikan, kegiatan Rakernis ini merupakan kegiatan yang penting yaitu bisa bertukar informasi dan bisa berdiskusi untuk memajukan keterampilan dalam pelaksanaan tugas kedepannya.

"Harapannya pelaksanaan kegiatan ini dapat membawa manfaat dan hasil ataupun sebuah pengetahuan maupun  keterampilan yang bisa diterapkan dalam pelaksanaan tugas masing-masing", jelas Budiyanto.

Dikatakan Budiyanto, tema rakernis bidang Humas ini bisa dibandingkan dengan tema Hari Bhayangkara kurang lebih hampir sama yaitu ada pemulihan ekonomi nasional dan reformasi struktural serta mengamankan Presidensi G20 yang saat ini sedang berjalan.

"Kalo melihat masalah pemulihan Ekonomi Nasional dan Reformasi Struktural ini adalah dua hal yang penting yang harus dipahami dan harus dilaksanakan dalam pelaksanaan tugas masing-masing", katanya.

Dijelaskannya, bahwa dalam pelaksanaan program presisi Kapolri adalah melakukan transformasi Polri yang Presisi. Yang pada intinya adalah kegiatan transformasi yaitu artinya perubahan.

"Intinya transformasi itu adalah sebuah perubahan atau proses hijrah yang mana kurang baik menjadi lebih baik, dan yang sudah baik menjadi sangat baik. Perubahan untuk bisa mendukung program pemerintah dalam hal masalah pemulihan Ekonomi Nasional. Kemudian berubah secara Reformasi Struktural dari diri kita sendiri untuk lebih baik", jelasnya.

Kapolda mengharapkan kepada para peserta rakernis untuk memanfaatkan waktu selama tiga hari untuk mengambil ilmu baik itu dari internal maupun eksternal

"Saya yakin semuanya memiliki keahlian, tentunya keahlian inilah yang kemudian kita serap. Untuk itu dalam kesempatan ini gunakan untuk sebaik-baiknya. Saya minta agar para perserta aktif dalam kegiatan ini kerena kondisi di lapangan menuntut kita berubah lebih cepat menuntut kita untuk bisa menyesuaikan dengan implemental yang ada di lapangan dengan situasi lingkungan yang berada di lingkungan masing-masing ", harapnya.

Disampaikannya, bahwa di Indonesia sendiri sebelumnya ada tiga kekuasaan yang dikenal yaitu kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif. Namun sejak bergulirnya reformasi pada tahun 1998 media menjadi pilar ke empat demokrasi, media berperan menjadi pupuk memperkokoh demokrasi dalam kemajuan kehidupan berdemokrasi di era reformasi yang sangat terbuka seperti sekarang ini. Oleh karena itu media yang di emban Humas Polri juga mengemban peran yang sangat penting, Humas Polri sebagai leading sector pemberitaan dalam manajemen media dengan majunya industri 4.0 teknologi informasi di era mempengaruhi peran dan fungsi setiap kelembagaan.

"Salah satunya adalah Humas Polri yang memiliki peran sentral. Humas harus punya atau kemampuan komunikasi publik speaking yang baik, harus peka terhadap setiap perubahan dan perkembangan situasi yang terjadi", sampainya.

Untuk itu, lanjut Budiyanto, Humas Polri dalam mengola pemberitaan yang negatif harus bisa merespon dengan bijak dengan manajemen media yang baik.

"Bad News Is Good News. Kabar buruk itu adalah berita yang menarik atau bagus walaupun tidak selalu benar. Tapi secara umum wartawan memang cenderung untuk mencari kabar buruk. karena apa? disana ada nilai berita yang bisa di jual," kata Budiyanto.

Budiyanto menjelaskan, Humas Polri harus jeli melihat dari segala sisi, transparan kecepatan tapi tidak vulgar, dalam memberitakan fakta yang sebenarnya, tidak terlambat dan obyektif, counter opini, media sebagai jembatan (bridge) antara polri dan masyarakat selalu proaktif menanggapi dan memberikan informasi.

Menurut Budiyanto, Kemitraan Polri dengan media terus dilakukan dalam rangka memberikan informasi sehingga dikelola menjadi pemberitaan yang positif dan dapat diterima oleh publik atau masyarakat.

"Ini adalah hal yang gampang-gampang susah bagaimana kita bisa mencermati sebuah berita yang negatif menjadi Good News. Dikelola dengan baik cara amplifikasi", ujarnya.

Kapolda Budiyanto juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Kabidhumas Polda NTT beserta seluruh jajaran yang telah mempersiapkan penyelenggaraan acara ini dengan baik dan saksama.

"Kepada para peserta, selamat mengikuti rakernis Tahun 2022, semoga berjalan dengan lancar, sukses, dan tercapai tujuan sebagaimana yang diharapkan", tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close