Nusantaratv.com - Bhabinkamtibmas Kelurahan Mungkajang, Kota Palopo, Sulsel, Bripka Darvan (37), babak belur dikeroyok pelajar tawuran sampai jatuh ke got. Tapi Bripka Darvan mengaku tidak dendam dan menganggap aksinya melerai para pelajar tawuran merupakan tanggung jawabnya.
"Saya kan lepas piket. Saya istirahat di rumah orangtua, tapi tiba-tiba ada warga menelepon bilang, 'Pak minta tolong di depan SMP 6 ini ada tawuran, minta tolong ki secepatnya'," ujar Bripka Darvan menirukan laporan warga, Jumat (4/11/2022).
Pengeroyokan itu berawal saat dia sedang lepas piket dan sedang berada di rumah orangtuanya, Selasa (1/11/2022). Dia mengatakan tak berpikir panjang karena lokasi tawuran tersebut merupakan wilayah tugasnya.
"Di sisi lain kan saya lagi capek. Tapi karena ada wargaku menelepon dan wilayahku ada terjadi tawuran, otomatis saya ke sana. Ini sudah tanggung jawab saya itu," katanya.
Namun, karena mendadak, Bripka Darvan tak sempat lagi pulang ke rumahnya untuk berpakaian dinas. Saat tiba di lokasi tawuran, Bripka Darvan mendekati para pelajar, lalu meminta para mereka pulang ke rumah masing-masing.
"Jadi saya ke sana buru-buru, sampai di sana sudah reda, tapi mereka ini masih tinggal. Takutnya ada lanjutan. Saya minta informasi dari warga setempat di situ, saya tanyakan di mana tadi tawuran. Dia bilang, 'Di situ, Pak. Semua yang gabung anak SMA sama anak SMP'. Makanya saya dekati mereka dan saya tanya 'apa semua kalian bikin di sini, kau dari SMA mana' dia bilang 'saya dari SMA 5, Pak'," tuturnya.
"Na ini masalahnya dia bukan dari situ, dia parkir-parkir saya tanya apa tujuannya tapi diam-diam baru saya imbau pulang masing-masing ke rumahnya," sambungnya.
Namun pelajar SMA tersebut memilih tetap tinggal. Bripka Darvan mengamankan kunci 2 unit sepeda motor karena tidak dilengkapi dengan dokumen kendaraan.
"Ini anak SMA ngotot dia masih mau tinggal, saya lihat motornya kan nda beres 2 motor di situ jadi saya amankan kuncinya baru saya telpon salah satu anggota Satuan Lalu Lintas saya katakan untuk jemput motor punyanya anak SMA jadi saya maunya motor ini diamankan dan selanjutnya orang tuanya dihadirkan supaya dibina dan ditahu ini anak-anak pada saat jam sekolah dia ada di mana, perlu diperhatikan (orangtua) itu dan dipantau terus," terangnya.
Pelajar yang tidak terima kunci motornya diamankan lalu mengejar korban dan melemparinya dengan helm. Saat turun dari kendaraan dinasnya, korban langsung dikeroyok oleh 5 orang pelaku hingga mengalami pendarahan pada hidung.
"Tapi mereka kayak tidak terima ini, dia maju minta kunci motornya, setelah itu saya mau ke kubu sebelah juga banyak anak sekolah kumpul-kumpul jadi saya mau ke sana naik motor dan dia kejar saya tiba-tiba ada helm kena belakang saya. Pas saya turun dari motor kaget saya langsung ditendang dan dikeroyok-keroyok sampai jatuh di got saya mau naik dia tendang saya kena hidung," jelasnya.
Bripka Darvan lalu mengamankan seorang pelajar dan dibawanya masuk ke ruang guru. Kendati begitu, Bripka Darvan mengalami luka pada hidung, lengan sebelah kanan dan bagian pinggang.
"Pas saya naik langsung saya amankan 1 orang dan bawa masuk ruang guru SMP 6. Terus ada ibu guru bilang kalau berdarah saya punya hidung. Lukanya cuma hidung yang berdarah, tergores di lengan sebelah kanan sama pinggang kayaknya luka dalam itu, alhamdulillah tidak sempat ji dibawa ke rumah sakit," pungkasnya.