Breaking News: Presiden Prabowo Tegaskan Dukungan Indonesia untuk Pasukan Penjaga Perdamaian PBB

Nusantaratv.com - 18 November 2024

Presiden Prabowo Subianto bertemu Sekjen PBB, Antonio Guterres
Presiden Prabowo Subianto bertemu Sekjen PBB, Antonio Guterres

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Presiden Prabowo bertemu Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres dalam lawatannya di Rio de Janeiro, Brasil. 

Dalam pertemuan tersebut Prabowo dan Sekjen PBB membahas perkembangan di Palestina, perubahan iklim dan energi terbarukan. 

"Kami sangat menghargai, hormat dan mendukung konsistensi anda pendirian anda untuk menegakkan perdamaian internasional, keadilan internasional dan hukum internasional. Ini sungguh membesarkan hati bagi kami karena anda konsisten dalam hal ini," kata Presiden Prabowo seperti diberitakan NusantaraTV dalam program Breaking News, Senin (18/11/2024). 

"Dan bagi kami pendirian anda terhadap banyak isu yang menjadi perhatian. Dalam hal ini situasi saat ini khususnya isu ketahanan pangan, kemiskinan, isu pelanggaran HAM, pelanggaran hukum internasional khususnya di Palestina," sambungnya. 

"Dan kami menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mendukung semua upaya PBB. Dan kami bersedia mendukung pasukan penjaga perdamaian jika ada kemungkinan gencatan senjata dan kebutuhan untuk pasukan penjaga perdamaian yang diamanatkan secara internasional kami siap untuk menyediakan pasukan," imbuhnya. 

Prabowo juga mengucapkan terimakasih untuk surat berisi ajakan diskusi tentang berbagai isu termasuk perubahan iklim yang telah dikirimkan oleh Antonio Guterres. 

"Dalam isu perubahan iklim global kami sangat berkomitmen. Kami sangat ambisius. Saya berencana di pemerintahan saya yang baru untuk berjalan sepenuhnya 100% energi terbarukan dan ramah lingkungan," ujarnya.

"Dan kami berharap hal itu kita bisa mencapainya dalam waktu 10 tahun. Tapi dalam beberapa hal kita bisa melakukannya lebih cepat misalnya kita sudah mengembangkan teknologi untuk membuat minyak solar dari tanaman dari minyak sawit dan minyak solar. Dan sekarang kita juga sedang mengembangkan untuk memproduksinya bensin," imbuhnya. 

Namun Prabowo mengakui biaya keekonomian membuat bensin dari minyak sawit belum menarik. Ia berharap dalam 2-3 tahun ke depan, Indonesia bisa mendapatkan bensin dari tanaman secara ekonomis menarik . 

"Kami berkomitmen dan kami sangat optimis dalam transisi menuju energi hijau," pungkasnya. 

Pada kesempatan yang sama, Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan bagi PBB, Indonesia adalah mitra yang sangat berharga dan strategis. 

"Indonesia muncul sebagai mitra internasional yang sangat penting bagi kami. Untuk mewujudkan lebih banyak keadilan, lebih banyak kesetaraan, dan lebih banyak kapasitas sistem Internasional untuk mendukung negara berkembang," kata Guterres. 

"Kami ingin terus bekerja erat dengan Indonesia dalam persiapan reformasi di masa depan. 

 

 

 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close