Nusantaratv.com - Pemerintah Brasil pada Senin (22/5/2023) secara resmi mengumumkan keadaan darurat kesehatan hewan selama 180 hari.
Berdasarkan dokumen yang ditandatangani Menteri Pertanian Carlos Favaro, pengumuman tersebut sebagai tanggapan atas deteksi pertama kali virus flu burung yang sangat patogen pada burung liat di negara itu.
Melansir Reuters, Selasa (23/5/2023), infeksi flu burung subtipe H5N1 pada unggas liar tidak memicu larangan perdagangan, berdasarkan pedoman Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan.
Namun, kasus flu burung di peternakan biasanya mengakibatkan seluruh kawanan mati dan dapat memicu pembatasan perdagangan dari negara pengimpor. Brasil merupakan pengekspor daging ayam terbesar di dunia dengan penjualan US$9,7 miliar tahun lalu.
Negara tersebut sejauh ini mengkonfirmasi delapan kasus H5N1 pada burung liar, termasuk tujuh di negara bagian Espirito Santo dan satu di negara bagian Rio de Janeiro.
Kementerian Pertanian Brasil mengatakan pihaknya telah membentuk pusat operasi darurat untuk mengoordinasikan, merencanakan dan mengevaluasi "aksi nasional yang berkaitan dengan flu burung."
Meskipun negara bagian penghasil daging utama Brasil berada di selatan, pemerintah bersikap waspada setelah kasus yang dikonfirmasi. Tindakan pencegahan dilakukan mempertimbangkan flu burung pada burung liar telah diikuti oleh penularan ke ternak komersial di beberapa negara.
Selama akhir pekan, Kementerian Kesehatan Brasil mengatakan, sampel dari 33 kasus dugaan flu burung pada manusia di Espirito Santo kembali negatif untuk subtipe H5N1. Sementara dua kasus dugaan baru lainnya masih diselidiki.