BPTJ gandeng Pemprov DKI Jakarta Kembangkan JRC di Sejumlah Rute

Nusantaratv.com - 23 Januari 2024

Sejumlah bus Transjabodetabek Premium menunggu penumpang saat pemberlakuan waktu sistem ganjil-genap Gardu Tol Bekasi Barat, di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (15/3/2018). Transjakarta mengoperasikan sebanyak 20 armada Bus Transjabodetabek Premium dan Royaltrans dengan durasi keberangkatan tiap 10 menit guna membantu pengguna kendaraan pribadi saat pemberlakuan sistem ganjil-genap di pintu masuk Tol Bekasi Barat dan Tol Bekasi Timur arah Jakarta pada pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. (ANTARA FOTO/Risky Andrianto)
Sejumlah bus Transjabodetabek Premium menunggu penumpang saat pemberlakuan waktu sistem ganjil-genap Gardu Tol Bekasi Barat, di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (15/3/2018). Transjakarta mengoperasikan sebanyak 20 armada Bus Transjabodetabek Premium dan Royaltrans dengan durasi keberangkatan tiap 10 menit guna membantu pengguna kendaraan pribadi saat pemberlakuan sistem ganjil-genap di pintu masuk Tol Bekasi Barat dan Tol Bekasi Timur arah Jakarta pada pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. (ANTARA FOTO/Risky Andrianto)

Penulis: Alber Laia

Nusantaratv.com - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menggandeng Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan BUMD PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk mengembangkan program Jabodetabek Residence Connexion (JRC) di 117 perumahan Bodetabek.

"Transjakarta telah menyatakan ketertarikannya untuk ikut ambil bagian sebagai operator pada sejumlah usulan rute pengembangan JR Connexion yang telah dimapping oleh BPTJ," kata Pelaksana Tugas Kepala BPTJ Suharto di Jakarta, Selasa.

Suharto menyampaikan, berdasarkan hasil pertemuan awal, Transjakarta tertarik menjadi operator pada 6 dari 117 rute baru JR Connexion yang telah dipetakan dengan jumlah 22 unit.

Selain itu, Transjakarta juga siap untuk ambil bagian dalam program lainnya, yaitu pengembangan rute Transjabodetabek pada 8 mal yang ada sekitar Bodetabek di antaranya Margocity Mall (Depok), Grand Serpong Mall (Tangerang) dan Mega Mall Ciputat (Tangerang Selatan).

Jumlah total armada yang akan disiapkan adalah sebanyak 18 unit.

Ia mengatakan, penambahan rute layanan JR Connexion dan Transjabodetabek merupakan bagian dari program BPTJ untuk meningkatkan moda angkutan umum massal untuk masyarakat.

Sesuai target Rancangan Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ), salah satu indikator kinerja utama BPTJ adalah pencapaian moda share angkutan umum massal sebesar 60 persen pada 2029.

Untuk mencapai target tersebut, layanan JR Connexion dan Transjabodetabek menjadi salah satu inovasi untuk melayani masyarakat dari permukiman menuju pusat perkotaan.

Menurut dia, hal itu merupakan langkah awal yang baik dalam mewujudkan realisasi percepatan reformasi transportasi dalam rangka mengurangi kemacetan dan polusi di Jabodetabek.

"Pada pertemuan selanjutnya kami akan membahas hal-hal teknis yang lebih detail sebelum melakukan penandatanganan MoU. Kami juga akan mengundang para pengembang, operator dan pihak mall untuk nantinya bisa merealisasikan penyediaan JRC, Transjabodetabek dan feeder LRT di wilayah Bodetabek,” ujarnya.

Transjabodetabek merupakan pengembangan dari layanan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta. Layanan ini terdiri atas dua jenis, yaitu Transjabodetabek Reguler dan Transjabodetabek Premium.

Keduanya melayani kebutuhan transportasi ulang alik masyarakat di seputaran Bodetabek menuju Jakarta dan sebaliknya.

Saat ini, 4 mal yang telah dilayani Transjabodetabek adalah Mega City Bekasi (Bekasi), BTC Bintaro (Tangerang Selatan), Lippo Cikarang (Bekasi), dan TangCity Mall (Tangerang).

Transjabodetabek yang akan didukung oleh Pemprov DKI merupakan layanan Transjabodetabek Premium dengan origin yang dianggap potensial berdasarkan hasil analisa BPTJ yang dilakukan pada 2023.

Pemetaan dilakukan pada mal yang dianggap mempunyai fasilitas park and ride sehingga memiliki permintaan yang cukup tinggi untuk menjadi alternatif jika tidak memungkinkan melakukan penjemputan ke perumahan secara langsung.

Demi mendorong masyarakat agar mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, Suharto mengungkapkan, angkutan umum massal adalah pilihan terbaik dan dapat diandalkan untuk aktivitas commuter.

"Kuncinya adalah pelayanan, jika masyarakat mendapatkan pelayanan yang baik, dengan sendirinya masyarakat pasti akan berpindah ke angkutan umum massal," katanya.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close