BPPTKG Peringatkan Warga Potensi Banjir Lahar Dingin Gunung Merapi 

Nusantaratv.com - 02 Desember 2023

Gunung Merapi luncurkan awan panas/ist
Gunung Merapi luncurkan awan panas/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Gunung Merapi tak lagi menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik usai mengalami erupsi. Meski demikian, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) tetap memperingatkan warga di sepanjang sungai yang bermuara di Puncak Gunung Merapi untuk mewaspadai potensi lahar dingin dan juga awan panas guguran menyusul meningkatnya curah hujan belakangan ini.

Menurut Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa teramati adanya sedikit perubahan akibat aktivitas pertumbuhan kubah dan guguran lava. Untuk morfologi kubah relatif tetap tidak ada perubahan secara signifikan. Hanya saja berdasarkan analisis foto udara tanggal 16 November 2023 volume kubah lava di barat daya lebih besar dari kubah tengah.

"Volume kubah barat daya terukur sebesar 3.348.600 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.358.000 meter kubik," tutur Agus.

Kubah lava tersebut berpotensi untuk ambrol dan berubah menjadi lahar dingin. Mengingat kini telah memasuki musim penghujan.

BPPTKG menghimbau agar warga mewaspadai potensi tersebut. Jika terjadi hujan deras, pihaknya menghimbau agar warga menghindari aktivitas di sungai.

"Curah hujan diperkirakan akan terus meningkat seiring datangnya musim penghujan," tambahnya.

Pekan ini, selain dua kali ada awan panas guguran pada Jumat 1 Desember 2023 malam, pihaknya juga mencatat ada 2 kali awan panas guguran ke arah selatan atau ulu Kali Boyong dengan estimasi jarak luncur sejauh 1.500 m dan ke arah barat daya atau hulu Kaki Bebeng dengan estimasi jarak luncur sejauh 2.000 m.

Baca juga: Boyolali Aktifkan Tim Siaga Desa Setelah Erupsi Merapi

Guguran lava teramati sebanyak 97 kali ke arah selatan dan barat daya, meliputi 20 kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 1.500 m dan 77 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 1.800 m. Suara guguran terdengar 25 kali dari Pos Kaliurang dan Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang.

Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 2 kali gempa Awanpanas Guguran (APG), 8 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 1.592 kali gempa Fase Banyak (MP), 2 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 980 kali gempa Guguran (RF), dan 5 kali gempa Tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada minggu ini masih tinggi, terutama gempa MP yang mengindikasikan adanya kenaikan aktivitas magmatik.

"Kenaikan aktivitas Magmatik ini kemungkijan terjadi di kedalaman kurang dari 1,5 km dari puncak," tambahnya.

Status masih level III alias siaga. Di mana, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Oleh karenanya masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

"Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," katanya.

 

 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close