BPBD: 1.100 Warga Kapuas Hulu Kalbar Terdampak Banjir

Nusantaratv.com - 14 Januari 2024

Kondisi banjir di Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan yang juga merendam puluhan desa di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Minggu (14/01/2024). ANTARA/Teofilusianto Timotius
Kondisi banjir di Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan yang juga merendam puluhan desa di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Minggu (14/01/2024). ANTARA/Teofilusianto Timotius

Penulis: Alber Laia

Nusantaratv.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat mencatat 1.100 warga di 10 kecamatan di daerah itu terdampak banjir.

"Kondisi terkini debit air masih naik karena curah hujan tinggi. Beberapa langkah telah dilakukan termasuk penetapan status tanggap darurat bencana," kata Kepala BPBD Kapuas Hulu, Gunawan, kepada ANTARA di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Minggu.

Disampaikannya, data sementara yang masuk ke BPBD Kapuas Hulu saat ini banjir masih merendam 32 desa dan tiga kelurahan di 10 kecamatan.

Akibatnya 687 unit rumah yang ditempati 842 kepala keluarga (KK) dengan 1.100 jiwa terdampak, sementara sejumlah fasilitas umum seperti jalan, sekolah dan fasilitas kesehatan turut terendam banjir.

Menurut Gunawan, banjir terjadi sejak 5 Januari 2024. Meski sempat surut, banjir kembali terjadi pada Jumat (12/01) sampai Minggu (14/01), yang disebabkan meluapnya Sungai Kapuas. Ketinggian banjir kurang lebih 60 centimeter hingga 2 meter di dataran rendah.

Adapun 10 kecamatan terdampak banjir yaitu Putussibau Selatan, Putussibau Utara, Bika, Embaloh Hilir, Bunut Hilir, Silat Hulu, Hulu Gurung, Seberuang, Silat Hilir dan Kecamatan Suhaid.

"Tadi pagi debit air sudah mulai surut beberapa centimeter, akan tetapi karena curah hujan cukup tinggi mengakibatkan debit air kembali naik," katanya.

Gunawan menjelaskan BPBD Kapuas Hulu telah menyiapkan posko bencana di Kantor BPBD Kapuas Hulu dan menurunkan tim untuk melakukan patroli, monitoring serta evakuasi bagi masyarakat yang membutuhkan.

"Kalau di Kapuas Hulu ini warga jarang mau mengungsi, mereka lebih memilih bertahan dan membuat panggung di dalam rumah jika rumahnya kebanjiran," jelas Gunawan.

Meskipun demikian, dengan adanya status tanggap darurat bencana, akan mempermudah dalam melakukan penanganan dan penanggulangan.

Ia juga meminta kerja sama para camat dan kepala desa serta lurah untuk terus melaporkan perkembangan banjir maupun bencana alam lainnya kepala BPBD Kapuas Hulu.

"Kendala kami ada beberapa camat dan desa yang belum menyampaikan data yang penting untuk mempermudah mengambil beberapa langkah termasuk penyaluran bantuan," katanya.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close