Nusantaratv.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 264 peristiwa gempa bumi mengguncang wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) selama bulan November 2022.
"Dari sebanyak 264 kejadian gempa bumi di November, terdapat 2 kejadian gempa yang dirasakan masyarakat," kata Kepala Stasiun Geofisika Kupang BMKG Margiono ketika dikonfirmasi di Kupang, Kamis.
Ia menjelaskan, gempa bumi pada periode itu didominasi oleh gempa bumi berkekuatan kecil di bawah magnitudo 4,0 sebanyak 252 kejadian dan berkedalaman dangkal lebih dari 60 kilometer sebanyak 191 kejadian.
Kejadian gempa bumi lebih dominan terjadi di laut sebanyak 204 kejadian atau 77 persen dari total kejadian, sedangkan dan di darat sebanyak 60 kejadian atau 23 persen.
Margiono mengatakan frekuensi kejadian gempa bumi harian paling tertinggi pada tanggal 23 November 2022 sebanyak 20 kejadian. Sementara wilayah yang paling banyak mengalami kejadian gempa bumi di NTT yaitu di wilayah laut Pulau Sumba dan sekitarnya.
Ia menjelaskan, NTT merupakan daerah kepulauan yang dikelilingi oleh patahan-patahan (Sesar) mulai dari Barat dan Selatan (Zona Megathrust), Utara (Flores Back Arc Thrust) dan beberapa patahan-patahan lokal lainnya yang masih aktif.
Dengan demikian, NTT memiliki potensi terhadap bahaya gempa bumi merusak dan tsunami. Hal ini didukung dengan sejarah kejadian di NTT yang pernah dilanda 12 kali kejadian tsunami sejak tahun 1891-2022.
Margiono mengingatkan masyarakat agar tidak panik dan tetap siaga dengan melakukan upaya mitigasi seperti membangun bangunan tahan gempa, melakukan tata ruang jalur evakuasi, serta membekali diri dan mengedukasi ke orang-orang di sekitar kita cara-cara melakukan penyelamatan diri terhadap kejadian gempa bumi dan tsunami.
"Masyarakat NTT jangan mudah terpancing dengan isu-isu adanya gempa bumi terutama yang memprediksi kejadian dengan menyebutkan waktu dan tempat serta kekuatannya," katanya.(Ant)