Nusantaratv.com-Presiden Amerika Serikat Joe Biden langsung menghubungi Donald Trump usai insiden penembakan yang melukai mantan Presiden AS tersebut.
Meski bersaing sengit dengan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS 2024 yang akan berlangsung pada 5 November mendatang, Biden tetap menunjukkan empati kepada Trump dan menegaskan tidak ada tempat untuk kekerasan di AS.
"Tidak ada tempat untuk kekerasan semacam ini di Amerika. Kita harus bersatu sebagai satu negara untuk mengutuknya," tegas Biden dikutip dari Reuters, Minggu (14/7/2024).
Biden berbicara dengan Trump setelah penembakan itu, kata seorang pejabat Gedung Putih.
Seperti diberitakan, Donald Trump ditembak di bagian telinga saat berkampanye di Butler, Pennsylvania.
Trump menembak tepat di telinga saat kampanye, dan diselidiki sebagai upaya pembunuhan saat kampanye pada hari Sabtu (13/7/2024).
Terlihat darah bercucuran di sisi kanan wajah Trump.
Sontak petugas keamanan langsung mengerumuninya.
Namun secara mengejutkan tak lama kemudian Trump muncul dan mengepalkan tinjunya ke arah kerumunan. udara, mengucapkan kata-kata "Lawan! Lawan! Lawan!"
Dinas Rahasia menyatakan penembak Trump tewas. Insiden juga mengakibatkan
satu peserta rapat umum tewas dan dua penonton lainnya terluka Insiden itu sedang diselidiki sebagai upaya pembunuhan.
Trump, 78, baru saja memulai pidatonya ketika tembakan terdengar. Dia memegang telinga kanannya dengan tangan kanannya, lalu menurunkan tangannya untuk melihatnya sebelum berlutut di belakang podium sebelum agen Dinas Rahasia mengerumuni dan menutupinya.
Dia muncul sekitar satu menit kemudian, topi merahnya yang bertuliskan "Make America Great Again" terlepas, dan terdengar berkata "tunggu, tunggu," sebelum baku hantam, lalu agen membawanya ke sebuah SUV hitam.
“Saya tertembak dengan peluru yang menembus bagian atas telinga kanan saya,” kata Trump kemudian di platform Truth Social miliknya setelah penembakan di Butler, Pennsylvania, sekitar 30 mil (50 km) utara Pittsburgh.
“Banyak pendarahan terjadi.”
Identitas dan motif penembak belum jelas.
Pemimpin Partai Republik dan Demokrat dengan cepat mengutuk kekerasan tersebut.
Tim kampanye Trump mengatakan dia "baik-baik saja".