Nusantaratv.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara nasib layanan kereta api relasi Jakarta-Bandung Argo Parahyangan usai adanya Kereta Cepat. Menurut Jokowi, Argo Parahyangan akan tetap hadir di tengah masyarakat.
Argo Parahyangan, kata dia, akan menjadi tambahan pilihan transportasi bagi masyarakat. Sama halnya seperti jalan tol dan jalan nasional, masyarakat sesuai keinginan dan kebutuhannya masing-masing dipersilakan memilih.
"Ya tetap nanti dilihat lah. Masyarakat itu diberi banyak pilihan, masyarakat diberi opsi. Pilih ini, pilih ini, pilih ini. Termasuk juga jalan sama, mau lewat jalan nasional silakan, mau lewat yang tol silakan, itu lho," ujar Jokowi di Stasiun Padalarang, Senin (2/10/2023).
Di sisi lain, Jokowi pun ingin agar integrasi Kereta Cepat dengan moda-moda lainnya bisa dilakukan, sehingga masyarakat bisa berpindah-pindah dengan mudah.
"Itu yang terus kita usahakan mengintegrasikan kereta cepat dengan LRT, MRT, dengan Transjakarta, dengan Kereta Bandara, KRL, semuanya," tutur Jokowi.
"Plus kemarin kita lihat di pameran mungkin moda aplikasi," imbuhnya.
Kementerian Perhubungan sendiri sebelumnya menegaskan Argo Parahyangan akan tetap beroperasi layanannya. Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan operasi Argo Parahyangan akan tetap beroperasi meskipun Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga mulai beroperasi.
"Argo Parahyangan akan tetap beroperasi," ujar Risal, Selasa (27/6/2023) lalu.
Wacana 'suntik mati' Argo Parahyangan sempat mengemuka pada penghujung 2022 lalu di tengah rencana operasi kereta cepat. Namun, kabar itu sempat dibantah juga oleh Risal Wasal. Pada Desember lalu, Risal menegaskan KA Argo Parahyangan masih akan tetap beroperasi.
"Kalau Argo Parahyangan kami dalam waktu dekat belum ada konsep untuk memberhentikan itu pak. Masih berjalan Argo Parahyangan," ujar Risal dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (8/12/2022).
Risal menjelaskan banyak sekali perbedaan antara Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan KA Argo Parahyangan, mulai dari jalurnya hingga target pasarnya. "Karena ini berbeda jalur yang dilalui kereta cepat dengan Argo Parahyangan, dan masyarakat yang dilayani juga agak beda," tandas Risal.