Bantul pastikan ketersediaan bahan pokok di pasar mencukupi

Nusantaratv.com - 18 November 2022

Pedagang pasar rakyat di Pasar Turi, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (ANTARA/Hery Sidik)
Pedagang pasar rakyat di Pasar Turi, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (ANTARA/Hery Sidik)

Penulis: Alber Laia

Nusantaratv.com - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan bahwa ketersediaan bahan pokok di pasar daerah ini mencukupi kebutuhan masyarakat.

"Komoditas pokok misal beras, cabai sangat cukup, jadi ketersediaan bahan pokok di Bantul saat ini sampai Desember sangat cukup," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Agus Sulistiyana di Bantul, Jumat.

Dia mengatakan, ketersediaan bahan pokok yang cukup tersebut itu berdasarkan hasil pemantauan rutin oleh petugas di pasar-pasar tradisional, bahkan pasokan bahan pokok dari luar daerah ke pasar selalu lancar.

Dia menjelaskan, misalnya beras disuplai dari Klaten Jawa Tengah, dan dari Cianjur Jawa Barat, kemudian bawang merah dari Brebes (Jawa Tengah), bahkan sebagian komoditas pokok di Bantul dipasok dari petani lokal.

"Dan kami bersama Pemda DIY sudah melakukan dialog dengan distributor, dan oleh Pak Gubernur dibantu subsidi ongkos, jadi pemda melakukan pasar murah yang dibantu bukan barangnya, tetapi transportasinya," katanya.

Sementara itu, terkait dengan pergerakan harga kebutuhan pokok di pasar, Agus mengatakan, ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga, tetapi ada juga bahan pokok yang turun harga.

"Salah satu contoh ketika saya tanya pedagang itu harga bawang putih itu menurun, harga sekitar Rp20 ribu per kilogram untuk bongkolan, kalau katingan sekitar Rp25 ribu per kg, padahal kemarin sampai Rp27 ribu per kg," katanya.

Dia mengatakan, harga bahan pokok salah satunya dipengaruhi faktor cuaca, misalnya naik karena di beberapa sentra penghasil tanaman tidak sedang panen, selain itu permintaan masyarakat di pasaran.

"Pasar itu tergantung dari supply and demand, kalau supply kurang tentu harganya naik, dan juga ini pengaruh geopolitik nasional, distribusi ini kan memerlukan BBM, ketika BBM naik otomatis harga mesti meningkat," katanya.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close