Bantul Diserang Penyakit Kencing Tikus, 4 Warga Meninggal

Nusantaratv.com - 26 Mei 2022

Ilustrasi korban meninggal/ist
Ilustrasi korban meninggal/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Warga Kabupaten Bantul dilanda ancaman penyakit yang disebabkan oleh kencing tikus (leptospirosis). Bahkan pekan ini ada warga Kapanewon Sewon yang meninggal diduga karena terpapar leptospirosis.

Kepala Seksi Survailans Dinas Kesehatan Bantul, dr Abed mengatakan untuk warga Kapanewon yang meninggal diduga karena leptospirosis pihaknya memang belum bisa menyimpulkan. Karena masih menunggu hasil audit kematian di akhir bulan Mei inì

"Masih terduga karena baru akan proses audit kematian di akhir mei nanti,"tutur Abed, Kamis (26/5/2022).

Abed menyebut berdasarian data kasus leptospirosis di Bantul sejak bulan Januari hingga bulan Mei 2022 tercatat ada 21 kasus. Dari 21 kasus tersebut terduga meninggal berkaitan dengan leptospirosis ada 4 kasus.

Angka tersebut sebenarnya relatif sama dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Tidak ada peningkatan yang signifikan dari kasus lepsospirosis di wilayah kabupaten Bantul selama tahun 2022 ini

"Jumlahnya masih relatif sama," tuturnya.

Baca juga: Cegah Hepatitis Misterius, Dinkes DKI Anjurkan Air Isi Ulang Dimasak Dulu

Untuk wilayah Kapanewon yang terpapar, Abed menyatakan masih tersebar. Sehingga tidak atau belum khas masing-masing Kapanewon apakah endemis atau tidak.

"Yang pasti Bantul endemis. Dan terbanyak di tahun ini di Jetis," ujar dr Abed.

Ia menjelaskan leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira interrogans yang disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri ini. Leptospirosis dapat menyerang manusia melalui paparan air atau tanah yang telah terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri leptospira.

"Penyakit karenanbakteri ini banyak terjadi di daerah yang terkena banjir. Di Bantul paling banyak menerpa petani," jelas dr Abed, mengutip okezonecom.

Ia menjelaskan, tidak semua orang yang terkena leptospirosis akan langsung menunjukkan gejala. Bisa saja gejala baru muncul setelah pengidap melewati masa inkubasi sekitar 10 hari, dengan ciri-ciri seperti demam tinggi hingga menggigil, nyeri kepala, nyeri otot khususnya di daerah betis.

Selain itu, penderita juga merasakan sakit tenggorokan disertai batuk kering, mata merah dan kulit menguning. Kemudian mual hingga muntah-muntah dan disertai diare. Oleh karena itu pihaknya meminta kepada semua pihak untuk meningkatkan kebersihan.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close