Nusantaratv.com - Kabupaten Demak, Jawa Tengah, saat ini tengah dilanda banjir yang semakin meluas, menyebabkan kerusakan dan dampak yang signifikan bagi masyarakat setempat.
Menurut Pelaksana tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak, M. Agus Nugroho Luhur P, jumlah desa terdampak telah meningkat dari 25 desa menjadi 44 desa, tersebar di delapan kecamatan.
"Kedelapan kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Demak ada tiga kelurahan, Sayung ada 12 desa, Mranggen lima desa, Karangawen empat desa, Dempet lima desa, Karanganyar dua desa, Wonosalam satu desa, dan Guntur ada 12 desa," Kata Agus dikutip dari Antara.
Banjir yang terjadi disebabkan oleh kombinasi dari curah hujan tinggi pada Rabu (13/3) malam dan jebolnya tanggul sungai di beberapa lokasi. Debit air yang meningkat dari wilayah hulu ke hilir telah mempengaruhi sejumlah daerah di Kabupaten Demak, menyebabkan dampak yang luas bagi warga.
BPBD Kabupaten Demak telah bergerak cepat dalam melakukan evakuasi warga yang terdampak, dengan menyediakan tempat pengungsian di berbagai lokasi termasuk balai desa, pondok pesantren, dan tempat ibadah. Jumlah pengungsi telah meningkat secara signifikan, mencapai 2.163 orang pada data terbaru per 15 Maret 2024.
Selain itu, BPBD juga telah menyiapkan dapur umum dan menyediakan berbagai kebutuhan pokok bagi para pengungsi, mulai dari tikar, kasur, selimut, obat-obatan, sembako, pakaian, hingga air bersih.
Kerusakan Infrastruktur dan Upaya Penanganannya
Banjir juga menyebabkan kerusakan pada berbagai infrastruktur, termasuk rumah warga, sarana ibadah, fasilitas kesehatan, sarana pendidikan, dan perkantoran. Sebanyak 73 sarana ibadah, 10 fasilitas kesehatan, 30 sarana pendidikan, dan 10 perkantoran tercatat terdampak.
BPBD Demak sedang giat dalam upaya penanganan darurat, termasuk penguatan tanggul yang jebol serta upaya mengatasi limpasan air sungai ke pemukiman warga. Tanggul aliran Sungai Jeratun di Desa Tugu Ngemplik dan tanggul Sungai Wulan menjadi fokus utama dalam upaya pencegahan lebih lanjut terhadap banjir.