Nusantaratv.com - Banjir masih menggenangi wilayah Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh.
Hal ini diketahui melalui laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (28/2/2022) pukul 05.00 WIB berdasarkan data dari lapangan.
Informasi sementara menyebutkan 5.270 unit rumah terdampak atas kejadian ini. Sebanyak 1.206 KK atau 4.229 Jiwa terpaksa mengungsi akibat banjir. Hingga kini, sebagian wilayah mulai berangsur surut, namun terdapat beberapa lokasi yang masih mengalami kenaikan debit air.
"Upaya percepatan penanganan darurat dilakukan BPBD setempat dengan menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak. Bantuan tersebut antara lain 2.800 Kg beras, 265 dus mie instan, 1 Dus sarden, 204 Dus minyak goreng, dan 93 Kg gula pasir," ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Senin (28/2/2022).
Untuk dilokasi pengungsian, kata Muhari, juga telah didirikan dapur umum guna memenuhi kebutuhan para pengungsi. Pemerintah daerah juga telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, mulai 27 Februari hingga 12 Maret 2022.
Berdasarkan peta BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) mengenai prakiraan daerah potensi banjir Aceh Dasarian III Februari 2022 menyebutkan untuk wilayah Aceh Timur meliputi Kec. Banda Alam, Birem Bayeun, Darul Aman, Darul Ihsan, Idi Rayeuk, Idi Timur, Idi Tunong.
Kemudian Indra Amakmu, Julok, Nurussalam, Pante Beudari, Peudawa, Peunaron, Peureulak, Peureulak Barat, Peureulak Timur, Rantau Selamat, Ranto Peureulak, Simpang Jernih, Simpang Ulim, dan Sungai Raya masuk dalam kategori rendah.
Meski demikian, BNPB mengimbau kepada masyarakat untuk mengingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. "Para warga diharapkan melakukan pengecekan debit air secara berkala ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dalam kurun waktu yang lama guna mengantisipasi adanya banjir susulan," tutup Muhari.