Bangun Smelter di Motui, Konawe Utara Sultra, PT Industri Smelter Nusantara Teken Kontrak dengan Metallurgical Corporation of China

Nusantaratv.com - 18 November 2022

Presiden Komisaris NT Corp Nurdin Tampubolon bersama Direktur Utama PT ISN Lince Berliana dan Chief Representative Metallurgical Corporation of China Cao Xiaowei. (Adiantoro/NTV)
Presiden Komisaris NT Corp Nurdin Tampubolon bersama Direktur Utama PT ISN Lince Berliana dan Chief Representative Metallurgical Corporation of China Cao Xiaowei. (Adiantoro/NTV)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - PT Industri Smelter Nusantara (ISN) melakukan penandatanganan kontrak dengan Metallurgical Corporation of China (MCC), di Kantor Pusat NT Corp, Cempaka Putih, Jakarta Pusat (Jakpus), pada Jumat (18/11/2022).

Penandatanganan kontrak ini terkait pembangunan Smelter Nikel RKEF (Rotary Kiln-Electric Furnace) di Motui, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang dilakukan Direktur Utama PT ISN Lince Berliana dan Cao Xiaowei, selaku Chief Representative Metallurgical Corporation of China.

PT ISN akan dibangun di area Kawasan Industri Motui, Kabupaten Konawe Utara milik PT Nusantara Industri Sejati. Kontrak kerjasama yang dilakukan ini merupakan tindaklanjut dari kegiatan ground breaking sebelumnya yang dilakukan pada 19 Mei 2022 di mana peletakan batu pertamanya dihadiri dan dilakukan oleh Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia Prof KH. Ma'ruf Amin.

Tim Ahli Wakil Presiden (Wapres) RI yang juga Presiden Komisaris NT Corp Dr. Ir. Nurdin Tampubolon, MM., mengatakan terkait pembangunan Smelter di Motui, PT Industri Smelter Nusantara sedang mempersiapkan seluruhnya mulai dari basic design, detail engineering design, serta pelaksanaan pembangunan di lapangan.

"Sesuai dengan program pemerintah, kami mendukung kerja sama yang baik dengan pihak luar dalam hal ini dengan MCC untuk pengelolaan sumber daya alam sebagai upaya meningkatkan pendapatan negara dan juga mensejahterakan masyarakat, khususnya masyarakat lokal yang ada di sekitar Smelter," ujar Nurdin Tampubolon.

"Jadi ini adalah tugas kita bersama bagaimana menyukseskan pengembangan industri nikel dalam pembangunan bangsa dan negara, sekaligus untuk meningkatkan hubungan baik yang sudah terjalin dengan pemerintah China dalam pertukaran arus barang dan jasa maupun teknologi," lanjutnya.

Nurdin Tampubolon menilai proyek pembangunan Smelter ini sangat strategis. Menurutnya, pembangunan Smelter ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap seluruh pengelolaan aset sumber daya alam di Tanah Air dalam upaya peningkatan hajat hidup orang banyak sesuai amanat Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.

Nurdin Tampubolon berharap dalam dua tahun mendatang, Smelter ini sudah bisa beroperasi dengan baik. "Kami harapkan dalam dua tahun nanti Smelter ini sudah beroperasi. Jadi kalau sekarang ini memang sudah masuk akhir tahun 2022. Jadi tahun 2023, atau paling lama di 2025 kami sudah berproduksi untuk ferro nickel dari Smelter ini," lanjutnya.

"Tapi, kalau memang bisa lebih cepat akan kami upayakan karena mitra kami yakni MCC adalah salah satu perusahaan besar yang memiliki teknologi yang kuat serta jaringan supply chain management mereka yang juga sangat baik. Ini yang perlu kita manfaatkan bersama untuk keuntungan kedua belah pihak," imbuh Nurdin Tampubolon.

Sementara itu, Chief Representative Metallurgical Corporation of China, Cao Xiaowei mengatakan, pihaknya bersama dengan PT Industri Smelter Nusantara telah melakukan pembahasan dan komunikasi mendalam mengenai proyek ini.

"Setelah melakukan pembahasan dan komunikasi yang mendalam antara MCC dan PT ISN, dan pada momentum yang baru dilaksanakannya KTT G20, MCC dan PT ISN akhirnya menandatangani kontrak kerja sama. MCC sangat memprioritaskan proyek ini," ujar Cao Xiaowei.

Dia menambahkan, MCC sebagai pionir teknologi industri pengolahan nikel di tingkat global akan berusaha memaksimalkan pengembangan proyek tersebut dan berkontribusi terhadap pengembangan industri nikel di Indonesia.

"Proyek tersebut dimulai dari tahap satu di mana terdapat 2 lini Smelter Nikel RKEF. Kami akan membantu PT ISN untuk persiapan perencanaan yang nantinya sampai 8 lini RKEF hingga teknologi HPAL untuk Hidrometalurgi, juga termasuk pelatihan personil, operasional serta off-take. Kami akan menyediakan jasa secara integrasi dan menyeluruh," tukas Cao Xiaowei. 

Selain Tim Ahli Wakil Presiden (Wapres) RI yang juga Presiden Komisaris NT Corp Nurdin Tampubolon dan Direktur Utama PT ISN Lince Berliana, serta Chief Representative Metallurgical Corporation of China Cao Xiaowei, penandatanganan kontrak pembangunan Smelter Nikel RKEF (Rotary Kiln-Electric Furnace) di Motui, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) ini juga dihadiri Direktur PT Industri Smelter Nusantara Dimpos Giarto Valentino, Randy Monthonaro, Tommy William, dan Anggota Komisi VI DPR RI Sondang Tampubolon.

Hadir pula Deputy Director/GM Liu Yilei, Director of Business Development Shi Youping, Business Development Deputy Manager Darwin Tiono, dan Business Development Executive Liu Xinyue.  

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close