Nusantaratv.com - Sedikitnya sembilan orang tewas dalam serangan bom mobil di dekat Bandara di ibu kota sementara Yaman, Aden.
Di mana 12 orang lainnya mengalami luka-luka dalam ledakan yang terjadi pada Sabtu (30/10/2021). Perdana Menteri Mueen Abdulmalek Saeed menggambarkan serangan itu sebagai 'pengeboman teroris', seperti dikutip dari BBC, Minggu (31/10/2021).
Saksi mata mengatakan wanita dan anak-anak termasuk di antara korban. Sejauh ini, belum ada yang pihak yang mengaku bertanggung jawab.
Media lokal mencatat serangan itu bertepatan dengan kedatangan mantan gubernur Aden di Bandara. Namun, dia tidak terluka. Kantor berita AFP melaporkan, gubernur sendiri menjadi target bom mobil tiga pekan lalu yang menewaskan enam orang lagi.
Pemboman pada Sabtu (30/10/2021) merupakan serangan paling mematikan di kota itu sejak sedikitnya 22 orang tewas di Bandara yang sama Desember lalu.
Pemerintah negara yang diakui secara internasional telah berbasis di Aden sejak 2014, ketika pemberontak Houthi memaksa mereka keluar dari ibu kota, Sanaa.
Konflik meningkat pada 2015, ketika koalisi negara-negara Arab yang dipimpin Arab Saudi melancarkan operasi militer untuk mengalahkan Houthi dan memulihkan pemerintahan Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi.
Pertempuran dilaporkan telah menewaskan lebih dari 110.000 orang, yang memicu bencana kemanusiaan terburuk di dunia, dengan jutaan orang di ambang kelaparan, dan membuat negara semakin rentan terhadap pandemi Covid-19.