Nusantaratv.com - Sedikitnya 29 orang tewas dalam baku tembak saat penangkapan bos kartel narkoba Meksiko Ovidio Guzman di Negara Bagian Sinaloa di utara. 10 personel militer Meksiko gugur dalam insiden tersebut. Sedangkan 19 korban lainnya adalah anggota geng.
Menteri Pertahanan Luis Cresencio Sandoval mengatakan bentrokan bermula saat pasukan keamanan Meksiko menangkap Guzman, putra gembong Joaquin "El Chapo" Guzman, pada Kamis, (5/1/2023) dini hari. Penangkapan itu memicu kerusuhan dan baku tembak selama berjam-jam dengan anggota geng.
Guzman diangkut dengan helikopter dari rumah tempat dia ditangkap dan diterbangkan ke Mexico City, sebelum dibawa ke penjara federal dengan keamanan maksimum.
Penangkapan tersebut mendorong Kartel Sinaloa yang kuat yang pernah dipimpin oleh El Chapo sendiri untuk mengamuk, membakar kendaraan, memblokir jalan, dan melawan pasukan keamanan di dalam dan sekitar Culiacan, ibu kota Sinaloa.
Dua puluh satu orang lainnya ditangkap selama operasi Kamis, Sandoval mengatakan pada konferensi pers, menambahkan tidak ada laporan tentang kematian warga sipil.
Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan tidak ada rencana segera untuk mengekstradisi Ovidio ke Amerika Serikat (AS), tempat ayahnya berada di penjara keamanan maksimum setelah diekstradisi pada 2017 dan dinyatakan bersalah di pengadilan New York.
"Tidak ada pasukan AS yang membantu penangkapan Ovidio, kata Lopez Obrador, mengutip okezonecom.
Kehadiran keamanan yang ditingkatkan sekarang akan tetap ada di Sinaloa, di pantai Pasifik Meksiko, untuk melindungi masyarakat, dengan 1.000 personel militer tambahan melakukan perjalanan ke wilayah tersebut hari ini.
Bandara Culiacan yang sempat ditutup karena pertempuran di kota itu dijadwalkan dibuka kembali pada Jumat malam.