Bahlil dukung pembangunan kawasan industri net zero di Sulawesi Tengah

Nusantaratv.com - 14 November 2022

Menteri Investasi/Kepala BKPM menyaksikan penandatanganan HoA antara PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan Envision AESC Group di sela-sela kegiatan United Kingdom (UK)-Indonesia Business Lunch di Bali, Minggu (13/11/2022). (ANTARA/HO Kementerian Investasi/BKPM)
Menteri Investasi/Kepala BKPM menyaksikan penandatanganan HoA antara PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan Envision AESC Group di sela-sela kegiatan United Kingdom (UK)-Indonesia Business Lunch di Bali, Minggu (13/11/2022). (ANTARA/HO Kementerian Investasi/BKPM)

Penulis: Alber Laia

Nusantaratv.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mendukung inisiatif pembangunan kawasan industri net zero di Sulawesi Tengah, melalui kerja sama antara PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dengan Envision AESC Group.

PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan Envision AESC Group menandatangani Head of Agreement (HoA) di sela-sela kegiatan United Kingdom (UK)-Indonesia Business Lunch di Bali, Minggu (13/11).

Penandatanganan HoA merupakan titik awal kerja sama kedua perusahaan untuk memulai suatu inisiatif dalam mengidentifikasi peluang proyek Kawasan Industri Net Zero di Indonesia.

Kolaborasi ini berpotensi untuk membangun Kawasan Industri Net Zero pertama di Sulawesi Tengah, termasuk bahan baterai hijau untuk melayani pasar global, mengembangkan pembangkit energi hijau, serta menyebarkan dan memanfaatkan solusi digital Net Zero yang komprehensif dari Envision Digital.

“Kementerian Investasi mendukung penuh pengembangan Kawasan Industri Net Zero ini. Yang perlu ditekankan, proyek ini harus bekerjasama dengan pengusaha lokal di daerah supaya dampak ekonomi dan nilai tambahnya langsung terasa,” katanya dalam keterangan di Bali, Senin.

Bahlil menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapai target net zero emission dan hal tersebut memerlukan upaya konkret baik dari sisi pemerintah maupun pelaku usaha. Ia juga mendukung proyek pengembangan Kawasan Industri Net Zero di Indonesia yang sejalan dengan program energi hijau pemerintah Indonesia.

Lebih lanjut, ia juga menekankan kerja sama kedua negara ini juga merupakan tindaklanjut dari
penandatanganan dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dengan Menteri Investasi Inggris Lord Dominic Johnson pada bulan Oktober lalu di London, Inggris.

Namun, Bahlil menyampaikan bahwa yang terpenting dari kerja sama adalah bagaimana mewujudkan hal-hal yang telah disepakati bersama untuk melakukan kolaborasi yang saling menguntungkan bagi kedua negara.

“Bagi kami penting bagaimana kita melakukan kolaborasi dengan memanfaatkan potensi masing-
masing negara. Inggris punya teknologi dan kapital yang cukup, Indonesia punya sumber daya alam
melimpah dan posisi geopolitik global yang strategis. Tinggal bagaimana kita tingkatkan kerja sama
itu,” ujar Bahlil.

Sementara itu, Trade Commissioner for Asia Pacific (Komisioner Perdagangan Inggris untuk Asia Pasifik) Natalie Black menyatakan apresiasi terhadap Pemerintah Indonesia atas kerja sama yang telah dijalin dan keinginan Pemerintah Inggris untuk mendorong kolaborasi dua arah yang lebih kuat.

Kesempatan ini baru merupakan permulaan, dan kerja sama antara BNBR dengan Envision menunjukkan hal-hal yang dapat dilakukan bersama ke depannya di Asia Pasifik, khususnya Indonesia.

“Kami sangat serius dengan kerja sama ini, termasuk di dalamnya terkait transisi menuju energi terbarukan. Tahun ini kita telah membangun pondasi dan kerangka kerja sama, dan yang terpenting selanjutnya adalah aksi yang kita lakukan bersama,” ujar Natalie.

Penandatanganan HoA ini merupakan hasil tindak lanjut dari kerja sama yang telah ditandatangani
sebelumnya dalam kunjungan kerja Menteri Investasi ke London pada bulan Oktober 2022 lalu. Kerja
sama antara VKTR, salah satu anak perusahaan BNBR yang berfokus di bidang teknologi baterai
kendaraan listrik (EV Battery) dengan Envision AESC ini diharapkan mampu untuk menciptakan rantai
pasok global yang kompetitif dan beragam.

BNBR melalui anak perusahaannya berminat mengembangkan transportasi elektrik terintegrasi dan ekosistem EV Battery di Indonesia yang mencakup baterai, kendaraan listrik (bus, mobil, dan motor), infrastruktur EV, serta daur ulang baterai.

Sementara Envision AESC Group selaku perusahaan teknologi baterai terkemuka yang memanfaatkan inovasi berbasiskan Artificial Intelligence of Things (AIoT) pada teknologi baterai dan berbagai aplikasi lintas disiplin, berencana untuk membangun/mengonversi lokasi manufaktur yang ada untuk menjadi Kawasan Industri Net Zero.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close