Nusantaratv.com - Hassan, bocah berusia 11 tahun yang terpaksa meninggalkan Ukraina seorang diri menuju Slovakia akhirnya berkumpul kembali bersama sang bunda, Julia Pisecká.
Hassan harus meninggalkan rumahnya di Zaporizhzhia, sebuah kota di Sungai Dnieper di tenggara Ukraina, ketika Rusia menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah tersebut. Dia menempuh perjalanan sejauh 1.200 km dengan menggunakan kereta api menuju Slovakia dengan berbekal tas kecil, paspor dan nomor telepon kerabatnya.
Sedangkan Yulia tidak bisa pergi bersama Hassan karena harus menjaga sang nenek yang sudah renta di makan usia. Namun, kini sang bunda dan neneknya itu telah menyeberang ke perbatasan untuk berkumpul bersama Hassan serta para kerabatnya.
"Perjalanan kereta sangat sulit. Ratusan dijejalkan dalam satu mobil. Tapi kami harus melarikan diri agar keluarga kami bisa kembali bersama," kata Yulia, dikutip dari The Sun, Kamis (17/3/2022).
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang dari hati saya. Kita harus memulai dari awal. Kami kehilangan semua yang kami miliki tetapi kami sehat," lanjutnya.
Diketahui, Hassan sempat mengejutkan para sukarelawan di perbatasan ketika dia tiba dengan berjalan kaki seorang diri. Hassan dibawa oleh sukarelawan yang memberinya makanan dan minuman, sementara petugas perbatasan menghubungi kerabat di ibukota Slovakia, Bratislava untuk menjemputnya.
Para sukarelawan memuji Hassan karena senyum, keberanian dan tekad yang kuat untuk melanjutkan hidup. Beberapa tahun yang lalu, keluarga Hassan harus meninggalkan Suriah tanpa sang ayah menuju Ukraina.
"Mereka kehilangan segalanya lagi tetapi kali ini perang tidak merenggut siapa pun dari mereka. Mereka bersama dan itu yang terpenting," kata polisi Slovakia.