Nusantaratv.com - Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah mengatakan, pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) siap mendukung pengimplementasian program Ending Plastic Pollution Innovation Challenge (EPPIC) di NTB.
Hal tersebut disampaikan Sitti saat menerima audiensi dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) beserta Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) di ruang kerjanya, Selasa (12/7/2022).
“Bagus, lanjutkan! Ini luar biasa, kita sangat welcome. Terima kasih, saya sangat happy dengan ini, sekarang tinggal realisasinya,” kata Sitti.
Sitti menambahkan, NTB mempunyai mimpi yang sangat tinggi untuk mengatasi permasalahan plastik, sehingga penerapan program EPPIC merupakan suatu terobosan baru untuk mencapai NTB Net Zero Emission 2050.
“NTB ini punya mimpi yang tinggi untuk capai Net Zero Emission di tahun 2050. Kita juga merupakan provinsi yang lengkap, biomassa ada, biothermal juga ada. Dan memang untuk masalah plastik, kita sudah komit dari dulu. Jadi, kalau ada program-program bagus begini, ayo cepat direalisasikan,” katanya.
Sementara itu. Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Kemenko Marves, Rendra Kurnia menjelaskan, bahwa EPPIC merupakan suatu program dari United Nation Development Program (UNDP) Indonesia dan Filipina melalui proyek Sekretariat TKN PSL dan Archipelagic and Island States (AIS) Forum, Norwegian Agency for Development Cooperation (Norad), dan Kementerian Luar Negeri Norwegia, serta Kemenko Marves yang dapat dijadikan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan sampah plastik di Indonesia, bahkan di ASEAN.
“Jadi EPPIC ini merupakan suatu program dari UNDP terkait dengan bagaimana inovasi para peserta untuk menyelesaikan masalah sampah, khususnya plastik. Tujuannya supaya bisa mitigasi sampah dan menemukan solusi untuk sampah plastik,” jelas Rendra.