Nusantaratv.com - Warga lokal sangat antusias menyaksikan MotoGP secara langsung. Meski begitu, tak semua mampu menyaksikannya dari bangku penonton. Ada sebagian masyarakat yang menontonnya dari atas bukit.
Terlihat ada sejumlah warga lokal yang datang ke bukit untuk melihat sesi latihan bebas yang digelar sejak pagi hari (18/3/2022). Mereka pun tampak santai mengenakan sarung sembari berdiri agar bisa melihat aksi para pebalap.
Tak diketahui dengan pasti apa alasan di balik warga sekitar menonton dari atas bukit. Namun yang pasti tiket menonton gelaran MotoGP Mandalika sudah ludes terjual.
Wartawan sendiri sudah menjajal langsung untuk membeli tiket di lokasi namun sudah tak kebagian jatah. Pun demikian saat mencoba membeli secara online, tiket Pertamina Grand Prix of Indonesia itu sudah tak lagi tersedia.
Di kawasan Pertamina Mandalika Internasional Street Circuit, terdapat tiga bukit terkenal yang memiliki view langsung menghadap ke dalam arena sirkuit, pertama bukit kuburan yang lokasinya berada tepat di depan sirkuit.
Kedua, mengutip Detikcom, bukit Jokowi yang berlokasi di sebelah utara sirkuit yang lokasinya tidak jauh dari bukit kuburan. Bukit ini memiliki view sirkuit. Ketiga, adalah bukit Merese yang memiliki view sirkuit dan laut pantai Kuta Mandalika sebelah selatan.
Momen warga lokal menonton dari atas bukit memang bukan yang pertama. Sebelumnya saat tes pramusim, hal serupa juga sempat terjadi. Bahkan ada sejumlah warga yang menonton dari jarak lebih dekat dan menjadi sorotan tim pabrikan Repsol Honda.
Kala itu akun Instagram @hrc_motogp mempertanyakan apakah tes pramusim berlangsung tertutup atau terbuka untuk umum. Di sisi lain, Honda juga mengapresiasi warga lokal untuk menonton langsung MotoGP.
Adapun, keputusan membiarkan warga lokal untuk menonton MotoGP secara gratis ini setelah otoritas keamanan sirkuit bertemu dengan pihak MGPA dan ITDC. Dalam pertemuan itu, penyelenggara membiarkan warga untuk menonton dari balik bukit.
"Kalau masyarakat sekitar tidak banyak lah jumlahnya," tandas Kabid Humas Polda NTB, Kombes Artanto.