Nusantaratv.com - Para menteri luar negeri (Menlu) ASEAN mengutuk serangan Israel di Jalur Gaza Palestina.
Serangan itu telah menewaskan lebih dari 39.000 warga Palestina sejak Oktober 2023.
Pernyataan itu disampaikan melalui komunike bersama pada pertemuan puncak di Vientiane, Laos, pada Sabtu (27/7/2024).
"Kami mengutuk semua serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil, yang telah mengakibatkan jumlah korban yang mengkhawatirkan, khususnya wanita dan anak-anak, terbatasnya akses terhadap makanan, air, dan kebutuhan dasar lainnya, yang menyebabkan krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk," demikian komunike bersama tersebut, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Minggu (28/7/2024).
Para menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) itu juga menyatakan keprihatinan mendalam mengenai kondisi kemanusiaan di daerah kantong yang diblokade tersebut.
Untuk itu, mereka mendesak semua pihak terkait melakukan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza.
Deklarasi akhir tersebut juga memuji upaya berbagai anggota ASEAN dalam memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan menegaskan kembali dukungan terhadap badan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) untuk pengungsi Palestina (UNRWA).
"Kami menyerukan akses kemanusiaan yang cepat, aman, tanpa hambatan, dan berkelanjutan bagi semua yang membutuhkan, termasuk melalui peningkatan kapasitas di penyeberangan perbatasan, termasuk melalui laut," urainya.
Selain itu, ASEAN turut mendesak semua pihak terkait untuk berupaya melakukan penyelesaian konflik secara damai dengan tujuan mewujudkan solusi dua negara sesuai dengan hukum internasional dan resolusi PBB yang relevan.
Pernyataan itu menyatakan para menteri luar negeri juga mengakui pendapat penasihat ICJ pekan lalu mengenai wilayah Palestina yang diduduki.
Mereka menyatakan,PBB harus mempertimbangkan tindakan lebih lanjut untuk mengakhiri secepat mungkin kehadiran ilegal Israel di Yerusalem Timur dan Tepi Barat.