Nusantaratv.com - Amerika Serikat (AS) untuk sementara menghentikan pengiriman jet tempur F-35 setelah produsen pesawat Lockheed Martin menemukan komponen logam yang digunakan dalam mesin jet itu berasal dari China.
Badan Manajemen Kontrak Pertahanan (Defense Contract Management Agency/DCMA) memberi tahu Kantor Program Gabungan (Joint Program Office/JPO) F-35 di Pentagon pada 19 Agustus, terdapat bahan alloy yang digunakan dalam magnet yang terkandung dalam pompa mesin turbo F-35 berasal dari China.
Lockheed Martin membangun keseluruhan pesawat, tetapi mesin turbo diproduksi oleh Honeywell. JPO mengatakan penemuan itu tidak mempengaruhi operasi penerbangan F-35 yang sudah beroperasi.
"Kami telah mengkonfirmasi bahwa magnet tidak mengirimkan informasi atau membahayakan integritas pesawat dan tidak ada risiko kinerja, kualitas, keselamatan atau keamanan yang terkait dengan masalah ini dan operasi penerbangan untuk armada dalam layanan F-35 akan berlanjut seperti biasa," kata juru bicara JPO F-35 Russell Goemaere dalam pernyataannya, dikutip dari Politico, Kamis (8/9/2022).
"Kontraktor pertahanan secara sukarela berbagi informasi dengan DCMA dan JPO setelah masalah ditemukan dan mereka telah menemukan sumber alternatif untuk bahan alloy yang akan digunakan di mesin turbo masa depan," lanjut Goemaere.
Mesin turbo mengintegrasikan unit daya tambahan dan mesin siklus udara ke dalam satu peralatan. Ini menyediakan tenaga listrik untuk pemeliharaan di darat, start engine utama dan daya darurat, dan juga menyediakan udara terkompresi untuk sistem manajemen termal selama pemeliharaan di darat.
"Honeywell tetap berkomitmen untuk memasok produk berkualitas tinggi yang memenuhi atau melampaui semua persyaratan kontrak pelanggan," terang juru bicara perusahaan Adam Kress dalam pernyataannya.
"Kami bekerja sama dengan DOD dan Lockheed Martin untuk memastikan bahwa kami terus mencapai komitmen tersebut pada produk yang dipasok Honeywell untuk digunakan pada F-35," tambahnya.
Jet tempur F-35 diterbangkan Angkatan Udara AS, Angkatan Laut dan Korps Marinir, bersama dengan 10 negara lainnya. Kini pengiriman jet temput tersebut telah dihentikan sementara, DCMA sedang menyelidiki faktor penyebab dari apa yang menyebabkan bahan alloy China tertanam dalam program jet tempur F-35.
Jika pemerintah menentukan Lockheed Martin melanggar undang-undang (UU) Beli Amerika, perusahaan akan memerlukan pengabaian keamanan nasional agar pengiriman dapat dilanjutkan.
"Kami bekerja dengan mitra kami dan Departemen Pertahanan untuk memastikan kepatuhan kontrak dalam rantai pasokan. Magnet tidak memiliki visibilitas atau akses ke informasi program sensitif apa pun. F-35 tetap aman untuk penerbangan, dan kami bekerja dengan Departemen Pertahanan untuk menyelesaikan masalah secepat mungkin untuk melanjutkan pengiriman," jelas juru bicara Lockheed Martin Laura Siebert dalam pernyataannya.
Sementara itu, seseorang yang mengetahui masalah tersebut, mengungkapkan JPO F-35, DCMA dan Lockheed Martin bertemu setiap hari dan melakukan analisis rantai pasokan yang lebih luas. Di sisi lain, Wakil Menteri Pertahanan untuk akuisisi dan pemeliharaan , William LaPlante, akan memutuskan apakah program tersebut memenuhi syarat untuk pengabaian keamanan nasional.