AS Sangkal Tuduhan Persekongkolan untuk Gulingkan Kekuasaan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan

Nusantaratv.com - 01 April 2022

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan. (Net)
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan. (Net)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Amerika Serikat (AS) dengan tegas menolak klaim dari Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan jika mereka terlibat dalam konspirasi untuk menyingkirkannya dari kekuasaan.

"Sama sekali tidak ada kebenaran atas tuduhan itu," kata juru bicara Gedung Putih Kate Bedingfield kepada wartawan, dikutip dari Anadolu Agency, Jumat (1/4/2022).

Pada Kamis (31/3/2022), Khan mengatakan menjelang mosi tidak percaya jika AS adalah bagian dari konspirasi untuk menggulingkannya karena 'kebijakan luar negerinya yang independen'. Dia lebih lanjut menyalahkan partai-partai oposisi Pakistan sebagai 'antek dari kekuatan asing'.

Khan menyebut 'kekuatan asing' itu sebagai AS dalam apa yang mungkin menjadi 'omong kosong' dan mengutip apa yang dia katakan sebagai komunike dari negara yang dia duga mengancam Pakistan dengan konsekuensi jika mosi tidak percaya gagal.

Oposisi gabungan, yang dipimpin oleh Partai Rakyat Pakistan dan Liga Muslim Pakistan-Nawaz, mengajukan mosi tidak percaya terhadap Khan pada 8 Maret. Pemungutan suara diharapkan dilakukan pada 3 April mendatang.

Tehreek-e-Insaf Pakistan yang berkuasa memiliki 155 anggota di Majelis Nasional yang beranggotakan 342 orang dan membutuhkan setidaknya 172 anggota parlemen untuk memegang kekuasaan.

Sekitar dua lusin anggota parlemen Khan sendiri juga telah mengumumkan dukungan untuk oposisi, yang sekarang mengklaim memiliki mayoritas di majelis rendah parlemen dan telah meminta perdana menteri untuk mundur.

Diketahui, Parlemen Pakistan, pada Senin (28/3/2022), memulai proses pemungutan suara atas mosi tidak percaya untuk menggulingkan Khan yang dituduh telah menyalahi aturan dalam mengurus negara.

Partai-partai oposisi bergabung dalam resolusi tidak percaya di majelis rendah parlemen yang dikenal sebagai Dewan Nasional. Lembaga yang memiliki 342 anggota itu akan mulai memperdebatkan mosi tidak percaya pada Kamis (31/3/2022), dan pemungutan suara akan dilakukan hari berikutnya.

"Perdana Menteri sudah tidak menjabat lagi setelah dia kehilangan kepercayaan dari badan ini," demikian kata pemimpin oposisi Shehbaz Sharif, sambil membacakan mosi tersebut yang disiarkan langsung di televisi.

Khan, yang membentuk koalisi pemerintahan dengan mayoritas tipis setelah partainya memenangkan pemilihan umum pada 2018, menghadapi apa yang oleh para analis sebut sebagai tantangan politik paling serius terhadap kekuasaannya.

Dia menolak tuduhan telah melanggar aturan dalam memimpin Pakistan dan bertekad akan mengalahkan mosi tidak percaya ini.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close