AS Prihatin dengan Ancaman Iran ke Arab Saudi

Nusantaratv.com - 02 November 2022

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menerima Presiden AS Joe Biden di Istana Al Salman setibanya di Jeddah, Arab Saudi, 15 Juli 2022. (Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Reuters)
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menerima Presiden AS Joe Biden di Istana Al Salman setibanya di Jeddah, Arab Saudi, 15 Juli 2022. (Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Amerika Serikat (AS) mengaku prihatin dengan ancaman dari Iran terhadap Arab Saudi.

Negara Paman Sam itu tidak akan ragu untuk menanggapinya jika diperlukan. Hal ini dikatakan juru bicara Gedung Putih pada Selasa (1/11/2022).

"Kami prihatin dengan ancaman itu, dan kami (AS) tetap berkomunikasi terus-menerus melalui saluran militer dan intelijen dengan Saudi," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, seperti dikutip dari Al-Arabiya, Rabu (2/11/2022).

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional itu menambahkan AS tidak akan ragu untuk bertindak dalam membela kepentingan dan mitranya di kawasan. 

The Wall Street Journal (WSJ) pertama kali melaporkan berita tentang ancaman Iran ke Arab Saudi tersebut. Disebutkan Arab Saudi telah berbagi informasi intelijen dengan AS untuk memperingatkan tentang sebuah serangan yang akan segera terjadi dari Iran terhadap sejumlah sasaran di Arab Saudi.

WSJ juga melaporkan, Arab Saudi, AS, dan negara-negara lain di Timur Tengah telah meningkatkan kewaspadaan terhadap pasukan militer mereka.

Pada bulan lalu, Kepala Korps Pengawal Revolusi Iran, Hossein Salami, mengancam Arab Saudi dan mengatakan Kerajaan harus berhati-hati. Salami mengklaim Riyadh memprovokasi protes anti-pemerintah yang telah mengguncang Iran dan rezimnya selama lebih dari sebulan belakangan ini.

Sedangkan Presiden AS Joe Biden dalam beberapa pekan belakangan ini telah berselisih dengan Arab Saudi setelah organisasi OPEC+ yang dipimpin Saudi memutuskan untuk memangkas produksi minyak. Pengurangan produksi minyak oleh OPEC+ menimbulkan kekhawatiran akan lonjakan harga bensin di AS.


 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close