Nusantaratv.com - Amerika Serikat (AS) mengecam polisi Israel yang melakukan penyerangan terhadap prosesi pemakaman jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh, Jumat (13/5/2022).
"Kami menyesalkan gangguan dari apa yang seharusnya menjadi prosesi damai. Kami telah mendesak untuk menghormati prosesi pemakaman, para pelayat dan keluarga pada saat yang sensitif ini," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki, dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (14/5/2022).
Ribuan orang pelayat membawa peti mati Shireen Abu Akleh melalui Kota Tua Yerusalem dalam curahan kesedihan dan kemarahan atas pembunuhannya. Di sekitar peti mati Shireen Abu Akleh, puluhan orang Palestina, beberapa mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan 'dengan jiwa dan darah kami, kami akan menebusmu Shireen', mulai berjalan menuju gerbang Rumah Sakit St. Joseph.
Polisi Israel berupaya menghentikan mereka dengan menerobos gerbang halaman dan menyerang kerumunan, beberapa memukuli pengusung jenazah dengan tongkat dan menendang mereka. Rombongan yang sedang mengangkat jenazah sempat kocar-kacir, bahkan peti nyaris jatuh.
"Ini adalah hari di mana kita semua harus menandai, termasuk semua orang di sana, kenangan akan seorang jurnalis luar biasa yang kehilangan nyawanya," ujar Psaki dalam pengarahan terakhirnya sebagai sekretaris pers.
Didesak lebih lanjut apakah pemerintahan Biden mengutuk kekerasan Israel, dia mengatakan: "Saya pikir ketika kami mengatakan mereka mengganggu, kami jelas tidak membenarkan mereka. Tapi saya pikir saya akan meninggalkan komentar saya pada apa yang saya katakan."
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken merilis sebuah pernyataan yang mengatakan "AS sangat terganggu melihat gambar polisi Israel menyerang prosesi pemakamannya hari ini".
"Setiap keluarga berhak untuk dapat membaringkan orang yang mereka cintai untuk beristirahat dengan cara yang bermartabat dan tanpa hambatan," lanjut Blinken.
Diplomat top AS itu juga meminta semua pihak untuk menghindari tindakan yang dapat semakin meningkatkan situasi yang sudah tegang di daerah tersebut.
Shireen Abu Akleh, seorang reporter Al Jazeera, ditembak tentara Israel pada Rabu (11/5/2022) saat melaporkan serangan militer zionis di Jenin Tepi Barat yang diduduki. Palestina dan outlet-nya menuduh militer Israel membunuhnya.
Rekaman video menunjukkan Shireen Abu Akleh (51), mengenakan jaket antipeluru dengan tulisan 'Press' terlihat jelas. Israel mengatakan orang-orang bersenjata Palestina yang bertanggung jawab atas kematiannya sebelum kemudian mundur dan mengatakan penyelidikan akan dilakukan.
Penyelidikan Israel sebelumnya terhadap wartawan Palestina yang terbunuh telah gagal mencapai vonis. Namun AS mengatakan Israel dapat melakukan penyelidikan menyeluruh.
Palestina telah mengatakan tidak akan bekerja sama dengan penyelidikan Israel dan mengatakan tidak akan menyerahkan sisa-sisa peluru yang membunuh Shireen Abu Akleh.