Argentina Laporkan 10 Kasus Pneumonia Misterius yang Menyebabkan 3 Kematian

Nusantaratv.com - Wabah penyakit baru terus bermuncul setelah merebaknya pandemi covid-19 pada akhir 2019 di Wuhan, China. Argentina baru saja melaporkan 10 kasus pneumonia misterius yang telah menyebabkan tiga orang meninggal.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) langsung memberikan perhatian serius dan terus memantau kasus pneumonia misterius di Argentina.  

Menurut Pan American Health Organization (PAHO), kantor regional WHO, kasus-kasus tersebut terkait dengan satu klinik swasta di kota San Miguel de Tucumán, yang terletak di bagian barat laut negara itu.

Pada laporan awal, Selasa (30/8/2022) disebutkan ada lima petugas kesehatan dan seorang pasien yang dirawat di bangsal perawatan intensif klinik, dengan gejala yang muncul pada periode 18-22 Agustus lalu.

Pejabat kesehatan setempat melaporkan tiga kasus lagi, sehingga total menjadi sembilan, termasuk tiga kematian. Ketiga orang yang meninggal itu memiliki kondisi kesehatan lain.

Pada Jumat (2/9/2022), Argentina melaporkan kasus tambahan. Gejalanya termasuk demam, nyeri otot dan perut, serta sesak napas. Beberapa pasien menderita pneumonia di kedua paru-paru.

PAHO mengatakan serangkaian tes untuk virus pernapasan, bakteri, dan jamur lainnya semuanya hasilnya negative. Sampel biologis telah dikirim ke Administrasi Laboratorium dan Institut Kesehatan Nasional Argentina untuk pengujian tambahan, yang akan mencakup analisis keberadaan racun.

Dr Michael Osterholm, seorang ahli penyakit menular di University of Minnesota mengatakan penyebabnya kemungkinan adalah sesuatu yang dihirup oleh pasien dan menyerang paru-paru.

Dia mencurigai penyakit Legionnaires, yang disebabkan oleh menghirup tetesan air yang mengandung bakteri Legionella, tetapi tes telah mengesampingkan hal itu.

Osterholm mengatakan "penyakit misterius" kadang-kadang terjadi, dan paling sering dapat dijelaskan oleh beberapa wabah lokal yang tidak memiliki implikasi pandemi.
Dia mengharapkan informasi yang lebih pasti dari pejabat kesehatan Argentina dalam lima hingga tujuh hari ke depan.