Aptikom: Perlu Manajemen Data Untuk Kebutuhan Karir dan Alumni

Nusantaratv.com - 09 Desember 2022

Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom) Prof Ir Zainal A Hasibuan PhD (kanan) dan CEO PT Technomedia Interkom Cemerlang (Edufecta), Ucu Komarudin (kiri) di Bali, beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO- Dokumentasi Pribadi)
Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom) Prof Ir Zainal A Hasibuan PhD (kanan) dan CEO PT Technomedia Interkom Cemerlang (Edufecta), Ucu Komarudin (kiri) di Bali, beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO- Dokumentasi Pribadi)

Penulis: Habieb Febriansyah

Nusantaratv.com - Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom) Prof Ir Zainal A Hasibuan PhD mengatakan perlu sistem manajemen data untuk mengatasi permasalahan karir dan kebutuhan alumni.

“Sistem akreditasi pendidikan di Indonesia, selain membutuhkan kerapian data kampus, juga kolaborasi dengan industri. Dengan kata lain, perguruan tinggi memerlukan sistem manajemen data sebagai solusi juga strategi mengatasi masalah karir alumni dan kebutuhan industri,” ujar Zainal dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Saat ini dari 1.500 program studi kampus informatika dan komputer di seluruh Indonesia, lebih dari separuh atau lebih dari 850 program studi menampung lebih dari 500.000 mahasiswa tingkat D1 hingga D3. Setiap tahunnya dihasilkan 40.000 hingga 50.000 lulusan.

“Kerja sama yang kami lakukan dengan Tech atau Edufecta tidak saja mempercepat digitaliasi kampus yang menginduk ke dalam Aptikom melalui Edufecta, namun secara otomatis kami dibantu dalam hal kemungkinan magang hingga manajemen talenta yang berguna bagi penelusuran alumni,” kata dia.

CEO PT Technomedia Interkom Cemerlang (Edufecta) Ucu Komarudin mengatakan pihaknya melakukan kerja sama dengan Aptikom yang bertujuan membantu kampus-kampus di seluruh Indonesia beralih pada sistem digitalisasi dan membantu pengembangan pengelolaan kampus.

Ucu menambahkan, saat ini kolaborasi tersebut telah diterapkan di sejumlah kampus yang ada di 81 kota di 32 provinsi. Mayoritas kampus swasta tersebut dapat menikmati manfaat digitalisasi yang ditawarkan Edufecta.

Ucu Komarudin bersyukur program yang dilaksanakan oleh Edufecta tersebut secara langsung didukung oleh Kemendikbudristek yang menargetkan percepatan digitalisasi kampus.

“Kolaborasi kampus dan Edufecta selama ini sejalan dengan perkembangan era Industri 4.0 dan Society 5.0, di mana digitalisasi perguruan tinggi di Indonesia perlu dicapai secara cepat, merata, dan berkelanjutan,” kata Ucu.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])